JAKARTA - Jajaran BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berkunjung ke Kota Diriyah, Arab Saudi untuk melakukan studi banding penyelenggaraan Formula E.
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menganggap tindakan Jakpro berlebihan dan memboroskan biaya pengeluaran perusahaan daerah milik DKI tersebut.
"Enggak usah berlebihan lah, datang ke sana (Diriyah). Kesannya mereka jadi tidak serius dalam merencanakan gelaran Formula E dan hanya menghambur-hamburkan biaya saja," kata Gilbert kepada VOI, Jumat, 28 Januari.
Meskipun kegiatan studi banding ini menggunakan dana perusahaan Jakpro sendiri, Gilbert menegaskan bahwa secara tidak langsung Jakpro menggunakan anggaran penyertaan modal daerah (PMD) lewat APBD.
"Duit jakpro kan juga duit pemerintah lewat PMD. Memangnya Jakpro perusahaan nenek moyang mereka?" cecar Gilbert.
Gilbert menilai, jika hanya ingin mengetahui persiapan penyelenggaraan, pre-event, harga tiket, hingga mekanisme marshall Formula E, Jakpro bisa meminta penjelasan secara resmi lewat platform online kepada penyelenggaran di Diriyah.
"Kalau hanya perkara tiket dan lain-lain, enggak perlu ke sana. Treknya (sirkuit-red) saja belum jadi, ngapain udah ngurusin harga tiket? Kirim surat kepada penyelenggara Formula E di sana by email, atau minta video penyelenggaraan, nanti juga dijawab," ungkap Gilbert.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jakpro Widi Amansto menyebut pihaknya bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) selaku penyelenggara dan panitia pelaksana Formula E tengah berkunjung ke Kota Diriyah, Arab Saudi.
Mengingat, Diriyah merupakan kota yang menggelar Formula E pertama pada musim kedelapan di tahun ini. Kota ini akan menggelar balap mobil listrik pada Jumat, 28 Januari dan Sabtu, 29 Januari mendatang.
"Ada beberapa orang dari Jakpro yang studi banding ke Diriyah. Dari IMI juga ada. Panitia ke sana untuk melihat penyelenggaraan Formula E," kata Widi saat dihubungi, Kamis, 27 Januari.
Widi menjelaskan, panitia pelaksana Formula E akan mempelajari berbagai hal, mulai dari persiapannya gimana, pre event, hingga penanganan marshall saat balapan digelar,
"Pas pelaksanaan dilihat bagaimana panitia menyusun kegiatan, bagaimana kita bisa hands on terhadap ini. Nanti ada rapat juga dengan Formula E Operation di sana," ungkap Widi.
Lebih lanjut, Widi menyebut pihaknya juga akan mengadaptasi model penjualan tiket penyelenggaraan Formula E di Diriyah.
Diketahui, tiket Formula E di Diriyah dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp570 ribu hingga Rp77 juta. Namun, kata Widi, Jakarta tak akan menjual tiket dengan harga yang sama.
"Standarisasi tiket tentu beda. Di sana kan mewah itu. Arab Saudi memang serius sekali. Pemerintah daerahnya sangat mendukung. Kalau kita melihat standar mereka, kita menyesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki," jelas dia.