YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta meminta pedagang kaki lima Malioboro tidak perlu khawatir dengan lokasi lapak yang akan ditempati karena seluruh lokasi dinilai strategis dan sudah dilengkapi dengan akses yang baik.
“Kalau dilihat dari lokasi penempatan, ditempatkan di lapak manapun tidak akan masalah karena aksesnya baik dan luas,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, dilansir Antara, Kamis, 27 Januari.
Sekitar 1.800 pedagang kaki lima (PKL) Malioboro akan ditata di dua lokasi penempatan yaitu di Teras Malioboro 1 atau eks Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 atau di lahan bekas Dinas Pariwisata DIY.
Di Teras Malioboro 2 bahkan disiapkan dua pintu yang akan menjadi akses masuk pengunjung atau wisatawan yaitu dari Jalan Malioboro dan dari Jalan Mataram.
Wisatawan yang datang dari arah utara bisa masuk ke Teras Malioboro 2 untuk belanja oleh-oleh atau souvenir, sedangkan wisatawan dari arah selatan bisa masuk ke Teras Malioboro 1.
“Jadi, tetap ada penjual oleh-oleh di Malioboro. Dengan terkumpul di suatu lokasi, justru akan memudahkan pembeli untuk berbelanja,” katanya.
Pemerintah daerah juga menyiapkan berbagai program untuk mengenalkan kedua lokasi penempatan sekaligus menarik minat wisatawan untuk datang dengan pentas seni dan budaya.
“Untuk beberapa waktu tertentu, akan disiapkan panggung seni dan budaya yang diharapkan dapat membantu meningkatkan keramaian,” katanya.
BACA JUGA:
Meskipun demikian, Heroe meyakini jika wisatawan memang hendak membeli oleh-oleh yang dijual di PKL Malioboro, pasti akan datang untuk berbelanja meskipun lokasinya dipindah. “Pindahnya juga tetap di Malioboro, jadi tidak perlu khawatir,” katanya.
Sedangkan untuk teknis penempatan PKL ke lokasi baru, Heroe menyebut dimungkinkan dilakukan dengan cara undian sesuai usulan dari sebagian besar pedagang.
“Sempat ada usulan agar komunitas yang mengatur penempatannya. Tetapi mungkin ada rasa tidak nyaman atau rasa ketidakadilan jika komunitas yang menempatkan. Makanya dilakukan undian untuk tiap pedagang,” katanya.
Pedagang yang akan menempati lokasi relokasi adalah pedagang yang sudah masuk dalam data pemerintah daerah dan tergabung dalam komunitas atau paguyuban.
Setelah PKL ditata di lokasi baru, lanjut Heroe, maka pedestrian di Jalan Malioboro sepenuhnya menjadi hak pejalan kaki sehingga wisatawan akan lebih leluasa menikmati suasana Malioboro.