YOGYAKARTA - Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta mencatat penambahan 12 orang yang dinyatakan probable tertular COVID-19 varian Omicron.
Dengan demikian kasus probable Omicron di DIY secara keseluruhan menjadi 16 orang.
"Yang pertama kemarin empat (probable Omicron), kemudian yang kedua ada 12 orang," kata Kepala BBTKLPP Yogyakarta Irene dikutip Antara, Kamis, 27 Januari.
Irene menuturkan 12 sampel pasien COVID-19 asal DIY tersebut dinyatakan probable Omicron berdasarkan hasil S-gene Target Failure (SGTF) yang dilaporkan pada 26 Januari 2022.
Setelah melalui SGTF, seluruh sampel pasien probable Omicron tersebut akan dilakukan uji Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memastikan positif Omicron atau bukan.
"Kalau dia sudah di-WGS, sudah ketemu struktur virusnya kaya gimana itu baru dinyatakan (positif) Omicron," urainya.
"Kita paham bahwa probable itu ya kemungkinan besar banget itu Omicron, tapi kalau kita terjemahkan kemungkinan Omicron ya kurang pas juga," sambung Irene.
Kendati memastikan 12 orang tersebut berasal dari DIY, ia enggan menyebutkan kabupaten asal sampel pasien yang diuji tersebut.
Seluruh perkembangan hasil uji SGTF tersebut, menurut Irene, telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan DIY serta laboratorium pengirim sampel.
BACA JUGA:
Meski masih probable, ia menuturkan perlakuan terhadap pasien pemilik sampel tersebut tidak berbeda dengan pasien positif Omicron. "Untuk tracing dan penanganan lainnya nanti dilakukan dinkes," kata dia.
Sebelumnya, BBTKLPP Yogyakarta mencatat empat kasus probable Omicron pertama di DIY berdasarkan hasil SGTF yang dilaporkan pada 24 Januari 2022.
Menurut Irene, hingga kini BBTKLPP Yogyakarta masih terus menerima sampel-sampel baru dari DIY serta sebagian wilayah Jawa Tengah untuk diuji.
"Intinya kalau ada sampel masuk kami akan 'running'. Hari ini kami masih akan 'running' lagi," tutur Irene.
Untuk mencegah persebaran Omicron, Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie telah mewanti-wanti warga DIY agar meningkatkan kewaspadaan sembari terus memperketat penerapan protokol kesehatan.
"Omicron cepat menularnya, bukan masalah tingkat keparahannya. 'Dawuh' (instruksi) Pak Gubernur (Sultan HB X), kabupaten/kota diminta untuk mulai mengaktifkan kembali, memonitor, mengevaluasi isoman dan isoternya," ujar Pembajun di Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, 25 Januari.