Bagikan:

YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengumumkan sebanyak 73 sampel kasus COVID-19 terkonfirmasi positif Omicron.

Sampel terkonfirmasi positif Omicron itu berdasarkan hasil "Whole Genome Squencing (WGS)" di Laboratorium FKKMK UGM dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.

"Ada yang positif Omicron 73 dari 83 sampel yang diperiksa," kata Sultan di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta dilansir Antara, Kamis, 10 Februari.

Sultan mengaku tidak mengetahui identitas atau alamat orang yang sampelnya terkonfirmasi positif Omicron tersebut.

Namun, menurut dia, sebagian besar sampel itu berasal dari pelaku perjalanan atau wisatawan yang melakukan pemeriksaan usap (swab) secara mandiri sebelum pulang ke daerah asal.

"Ini kan wisatawan yang ke Yogya, mereka sebelum pulang mengambil inisiatif untuk 'tracing' di rumah sakit atau klinik di Yogya. Begitu diambil darahnya dia pulang ke daerahnya. Nah, ternyata setelah sampel itu diproses di UGM dan BBTKLPP ternyata ada yang Omicron 73," katanya.

Dengan munculnya kasus positif Omicron di DIY, Raja Keraton Yogyakarta ini mengimbau warganya lebih waspada dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

"Dari sini kami meyakini bahwa Omicron itu ada di Yogya, biar pun awal ini dari wisatawan," katanya.

Selain menerapkan aturan PPKM level 3 seperti yang telah ditetapkan pemerintah pusat, menurut Sultan, aktivitas satuan tugas penanganan COVID-19 bakal kembali diaktifkan hingga level kelurahan.

"Biar pun pengertiannya (tingkat keparahan) lebih ringan tapi kan penularannya lebih cepat jadi harapan saya masyarakat Yogya hati-hati prokes dan pakai masker jadi sesuatu yang sangat penting," kata "Ngarsa Dalem", panggilan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY drg Pembajun Setyaningastutie menjelaskan 73 sampel positif Omicron itu bersumber dari hasil WGS terhadap 36 sampel di BBTKLPP dan 47 sampel di Lab FKKMK UGM.

"Dari 47 sampel (diperiksa di Lab UGM) 39 positif Omicron dan masih ada (varian) Delta sebanyak 8 sampel atau 17 persen," kata dia.

Ia mengatakan sebagian sampel yang diperiksa di FKKMK UGM maupun BBTKLPP merupakan sampel orang yang melakukan swab secara mandiri di rumah sakit maupun klinik.

Meski sebagian sampel disebutkan milik pelaku perjalanan, di sisi lain ia belum dapat memastikan apakah di antaranya ada yang ber-KTP Yogyakarta atau tidak.

Dinkes DIY, kata dia, tidak dapat mengecek identitas pemilik sampel karena sampel yang masuk di Laboratorium UGM maupun BBTKLPP tidak disertai identitas "by name by address".

"Kenapa saya tidak bisa bilang KTP-nya mana, karena yang masuk di Laboratorium UGM saya tidak mendapatkan 'by name by address'. Kalau dari BBTKLPP hanya laboratorium pengirim (sampelnya)," kata dia.

Dari sekian banyak sampel yang terkonfirmasi positif Omicron, ia menduga transmisi lokal di DIY sudah terjadi. "Kemungkinan iya," ujar Pembajun Setyaningastutie.