Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah, menanggapi pesan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri agar partainya mencari suara di ceruk berbeda alias 'jangan mencari ikan di kolam yang sama'.

Menurut Fahri, pernyataan itu mengandung ketakutan bahkan terkesan sesat lantaran rakyat dianalogikan dengan ikan.

"Terkesan di dalamnya ada penyesalan sekaligus ketakutan, sehingga misleading, menganggap pemilu seperti memancing ikan. Partai dianggap tukang pancing serta rakyat dianggap ikan," ujar Fahri Hamzah kepada wartawan, Kamis, 27 Januari.

"Memang di PKS mengalami kegalauan yang masif, dari Majelis Syuro sampai struktur, tentang bagaimana menghadapi masa depan," sambung Fahri.

Fahri lantas menyinggung soal kursi PKS di DPR yang cukup banyak, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Diketahui, saat ini partai oposisi hanya PKS dan Demokrat.

"Satu sisi sebagai partai yang sudah punya 50 kursi di DPR dan ribuan kursi di seluruh Indonesia, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali mengatakan bahwa kami kecil dan tidak bisa berbuat apa-apa," kata Fahri.

"Akhirnya kegalauan itu ditumpahkan ke Partai Gelora karena ketakutan bahwa Partai Gelora kan makin populer," lanjutnya.

Mantan Wakil Ketua DPR itu pun berharap PKS bisa terus meningkatkan kinerjanya di legislatif. Apalagi, kata Fahri, parlemen memiliki hak kekebalan dalam menyampaikan pendapat dan bertanya kepada pemerintah tanpa terancam UU ITE.

"Saya berharap PKS memperbaiki kinerjanya di legislatif dan berhenti berapologi seolah 50 kursi tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal 50 kursi itu 50 orang yang diberi fasilitas dan kekebalan oleh rakyat untuk berbicara menggunakan hak-haknya yang kuat dari hak bertanya sampai hak untuk menyatakan pendapat tanpa takut terancam pidana dan terkena UU ITE seperti yang dialami oleh rakyat," tandas Fahri.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan peringatan kepada sesama partai berbasis Islam, khususnya Partai Gelora dan Partai Ummat, untuk tidak mengincar pemilih dari segmen yang sama.

Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al-Jufri, mengatakan, dua partai baru itu memiliki segmentasi pemilih yang berbeda. Menurutnya, memancing di kolam yang sama justru hanya membuat bingung pemilih.

"Yang kita tidak inginkan adalah jangan dalam satu kolam semuanya cari ikan di situ. Itu ikan juga bingung," kata Salim dalam sebuah wawancara, Selasa, 25 Januari.

Salim menegaskan, munculnya sejumlah partai berbasis Islam, termasuk Partai Gelora dan Partai Ummat, bukan merupakan ancaman. Ia yakin partai-partai baru itu memiliki segmen pemilih masing-masing. Salim menjelaskan, dari total perolehan suara PKS di parlemen, masih ada lebih dari 91 persen yang bisa digarap partai-partai lain. Sehingga, partai-partai baru masih tetap bisa basis pemilih mereka.

"Saya yakin dan saya selalu berbaik sangka, partai baru, Gelora, Ummat, pasti mereka punya segmen sendiri. Dia mencari segmen tertentu," katanya