Bagikan:

KALSEL - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar operasi minyak goreng di wilayah pelosok atau yang jauh dari pusat perbelanjaan modern. Langkah ini sebagai upaya pemerataan kebijakan minyak goreng satu harga yaitu Rp14 ribu per liter.

Kepala Dinas Perdagangan Pemerintah Provinsi Kalsel Birhasani mengatakan, kendati pemerintah pusat telah meluncurkan subsidi minyak goreng tahap pertama melalui ritel modern, namun pihaknya terus melanjutkan program operasi pasar.

Hal tersebut dilakukan, karena tidak semua daerah terutama yang berada di pedesaan atau pelosok terdapat ritel modern, sehingga harga minyak goreng di pasaran tradisional masih tetap tinggi.

"Warga yang berada di pedesaan tidak dapat terjangkau oleh ritel modern, sehingga harga minyak goreng terutama di pasar tradisional masih belum merata," katanya di Banjarmasin dilansir dari Antara, Rabu, 26 Januari.

Pasar murah tersebut, selain telah digelar di beberapa kabupaten di Kalsel, juga digelar di Kota Banjarmasin, seperti yang telah digelar di Kelurahan Basirih Kota Banjarmasin.

Ratusan warga di daerah tersebut, rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng seharga Rp14 ribu di pasar murah, yang digelar atas kerja sama Pemprov Kalsel dan Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin bersama produsen minyak. Menurut Birhasani, operasi pasar tersebut dilaksanakan dalam rangka menghadapi masa transisi antara modal lama dan modal baru.

Banyak pedagang masih menjual minyak goreng dengan harga tinggi, karena modal pembelian mereka juga cukup tinggi.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Ichrom M Tezar menambahkan, operasi pasar di Kota Banjarmasin telah dilaksanakan di tiga lokasi dengan kuota sebanyak 1200 liter.

Pada operasi pasar tersebut, setiap warga dibatasi maksimal dua liter, sehingga seluruh warga bisa mendapatkan bagian.

Menurut Tezar, pada Februari 2022, pihaknya bersama Disperindag Provinsi dan PKK Banjarmasin, serta para distributor minyak goreng, kembali melaksanakan bazar pasar murah di daerah Kelayan Tengah.

"Insyaallah, khusus di Kelayan Tengah disiapkan minyak goreng 1200 liter, kami akan melakukan semaksimal mungkin," katanya.

Salah seorang warga Yuli mengaku, bersyukur dan merasa sangat terbantu dengan adanya operasi pasar minyak goreng ini.

Sebelumnya, dia membeli minyak goreng seharga Rp19 ribu perliter, yang digunakan untuk tiga hari.

"Pelaksanaan operasi pasar ini rencananya akan terus dilakukan hingga kebijakan satu harga dari pemerintah pusat telah merata hingga pasar tradisional," katanya.

Pada operasi pasar tahap ke dua ini, pihaknya menyiapkan sebanyak 20 ribu liter minyak goreng, sedangkan untuk tahap pertama yang digelar di akhir tahun 2021, pihaknya menghabiskan sekitar 30 ribu liter minyak goreng.