JAKARTA - Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat terpaksa menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di 18 sekolah akibat sejumlah siswa terpapar COVID-19.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat, Uripasih mengatakan 18 sekolah yang ditutup tersebut terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA.
"Selama ditutup pembelajaran tatap muka dihentikan sementara dan dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ)," kata Uripasih dikutip Antara, Selasa, 25 Januari.
Sebanyak 37 pelajar dari 18 sekolah tersebut kini masih menjalani isolasi mandiri di rumah dan menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurut Uripasih, umumnya para pelajar terpapar COVID-19 dari klaster keluarga. Namun demikian, pelacakan (tracing) tetap dilakukan kepada murid sekelas dan pengajar.
Jika ditemukan kasus yang berasal dari klaster sekolah, Sudin Pendidikan Jakpus menyatakan pihak sekolah wajib menutup sementara dan melakukan PJJ.
"Jika murid terkena di sekolah kemudian dilakukan tracing kepada peserta didik atau guru dan ada yang positif, itu harus ditutup. Jika murid terkena dari keluarga, kemudian teman sekelasnya hasilnya negatif, PTM masih bisa berjalan," kata dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, SMPN 77 Cempaka Putih, Jakarta Pusat, melakukan tes usap massal karena adanya temuan kasus positif COVID-19 terhadap pelajar.
Wakil Kesiswaan SMP 77, Ottong Bukhori membenarkan ada sejumlah pelajar yang terpapar COVID-19. Kemudian, SMPN 137 Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, juga telah menunda PTM hingga satu pekan ke depan.