Antisipasi Rumah Sakit Rujukan Penuh Pasien, Satgas COVID Maksimalkan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran
Ilustrasi kasur rumah sakit (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito tak menampik telah terjadi peningkatan jumlah penggunaan kasus bagi pasien COVID-19 di wilayah DKI Jakarta. Dia mengatakan, saat ini persentase keterpakaian tempat tidur maupun ruang isolasi bagi pasien COVID-19 di Jakarta telah mencapai 69 persen.

"Tercatat pada tanggal 28 Agustus, persentase keterpakaian tempat tidur isolasi itu mencapai 69 persen. Sedangkan persentase keterpakaian tempat tidur ICU-nya dari 67 rumah sakit rujukan di Jakarta pada tanggal 28 Agustus adalah 77 persen," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 1 September.

Demi mencegah terjadinya kepadatan di rumah sakit rujukan, sambung Wiku, Satgas Penanganan COVID-19 telah memiliki rencana untuk memindahkan pasien dengan kasus ringan hingga sedang ke Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. 

Dengan pemindahan tersebut, diharapkan angka keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi maupun di ruang ICU bisa ditekan hingga di bawah 60 persen. Selain itu, dengan dipindahkannya pasien dengan gejala lebih ringan maka ruang ICU dan ruang isolasi dapat dimanfaatkan untuk pasien COVID-19 lainnya yang lebih membutuhkan perawatan dan pendampingan intensif.

"Demikian pula untuk yang positif dengan gejala ringan, dapat dirawat di RS Wisma Atlet dan isolasi mandiri yang terpusat juga ditempatkan di RS Wisma Atlet apabila tidak ada isolasi mandiri untuk masyarakat," ungkap Wiku.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti. Untuk menjaga ketersediaan kasur di ruang isolasi maupun ICU, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah membagi pasien sesuai dengan kondisi mereka. Untuk yang bergejala ringan, kata dia, bisa melakukan isolasi mandiri di RS Wisma Atlet Kemayoran.

"Sementara untuk yang sedang berat itu baru dilakukan di rumah sakit. Sehingga bisa mengurangi ketergantungan tempat tidur," Ungkap Widyastuti kepada wartawan di Jakarta.

Dia mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta telah melakukan mitigasi untuk menanggulangi kekurangan ketersediaan kasur jika angka COVID-19 terus bertambah. Menurutnya, pihak pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan tujuh rumah sakit rujukan serta pihak RS Wisma Atlet Kemayoran. Hasilnya, saat ini masalah alat kesehatan dan ruangan sudah cukup memadai.

"Ruangan dan alat kesehatan sudah cukup. Tempat tidurnya sudah. Hanya SDM (sumber daya manusia). Makanya kita rekrutmen dan saat ini, nanti, dalam minggu depan sudah ada 1.800 tenaga yang sudah siap," pungkasnya.