Catat Nih, Garuda Indonesia Bolehkan Penumpang Isi Kursi Tengah
Pesawat Garuda Indonesia. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia mulai memperbolehkan penumpang untuk mengisi kursi tengah dalam pesawat. Namun, kursi tersebut boleh diisi dengan syarat penumpang mau duduk berdampingan.

Selama pandemi COVID-19, kursi tengah dalam penerbangan kelas ekonomi memang disengaja untuk dikosongkan. Hal ini bertujuan untuk mematuhi protokol kesehatan guna menghindari penularan virus di dalam pesawat.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menjelaskan, kursi tengah boleh diisi asalkan para penumpang menyetujui untuk duduk berdampingan. Tak cukup hanya dengan menyetujui, penumpang juga harus membuat surat pernyataan yang ditandatangani.

Irfan memberikan contoh beberapa waktu yang lalu penerbangan Garuda kelas ekonomi ke Bali mengalami lonjakan. Bahkan, kursi yang terbatas tersebut penuh terisi. Kemudian, pihaknya menawarkan solusi jika tetap ini terbang bisa menggunakan kursi tengah yang sebenernya boleh digunakan.

"Kalau penuh seperti kemarin ke Bali, banyak itu penumpang sampai kami nambah pesawat. Yang penting, penumpang enggak masalah dan sudah tandatangan bersedia duduk bersebelahan dengan orang lain yang enggak dikenal. Kalau enggak (bersedia) ya salah satu tunggu penerbangan selanjutnya. Tapi ini in case aja, enggak sering," ujarnya, dalam diskusi secara virtual, Selasa, 1 September.

Selain itu, lanjut Irfan, penumpang yang berpergian bersama keluarga juga diperbolehkan duduk berdampingan dan menempati kursi tengah. Namun, penumpang tersebut harus membuktikan statusnya dengan alamat KTP yang sama.

"Kami mengizinkan apabila satu keluarga, satu rumah, suami istri, KTP-nya harus beralamat sama, jangan sampai kami suami istri KTP beda, kami kan bukan departemen agama. Kalau satu rumah kan kalangan dalam, kalau beda rumah, kami susah," tuturnya.

Meski begitu, Irfan menegaskan, maskapai akan mengganti pesawat besar, khusunya untuk daerah yang menjadi destinasi favorit. Tujuannya untuk menampung lebih banyak penumpang.

"Yang sering adalah kemarin, dan mengantisipasi nanti Oktober kan ada libur panjang lagi, saya minta teman-teman untuk di daerah wisata favorit, kami ganti pesawat besar biar sekalian banyak diangkut. Jadi yang berlibur bisa kan," jelasnya.