Maskapai Mulai Tancap Gas, Garuda dan Batik Air Gaungkan Sirkulasi Udara Bersih karena HEPA
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Para maskapai penerbangan nasional dan stakeholder mulai meningkatkan intensitas penerbangan seiring dengan fase adaptasi kebiasaan baru di Tanah Air. Beragam upaya dilakukan maskapai, salah satunya dengan mencoba mengkampanyekan Safe Travel Campaign, demi mengairahkan pariwisata di Indonesia.

Safe Travel Campaign ini berlangsung mulai 29 Juli-4 September, dan sekaligus menjadi deklarasi seluruh stakeholder menjaga bandara Angkasa Pura II dalam menghadapi pandemi COVID-19. Ini bertujuan untuk membangun kembali kepercayaan dan keyakinan traveler untuk bepergian dengan pesawat.

Garuda Indonesia misalnya, mereka menggaungkan soal kenyamanan berada di dalam pesawat. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiautra mengatakan, berada di kabin pesawat itu jauh lebih aman dari ruangan AC di rumah maupun di kantor.

Irfan menegaskan, meski penumpang berada di ruang tertutup, tetapi ada mekanisme khusus untuk mengatur sirkulasi udara. Di kabin pesawat, perputaran udara yang terjadi secara vertikal dari atas ke bawah, bukan acak.

Irfan menjelaskan, udara yang turun ke bawah langsung dibersihkan menggunakan penyaring partikel yang kuat atau disebut High-Efficiency Particulate Air (HEPA). Kemudian udara dipanaskan sehingga virus atau bakteri yang ada di udara mati. Lalu udara kembali dialirkan setelah melewati tahapan ini.

Menurut Irfan, secara teori filter udara ini mampu membersihkan udara hingga 95 persen. Apalagi, di masa kenormalan baru ini Garuda mengeluarkan campaign 'Terbang Bersama Garudan Aman dan Nyaman'. Sehingga, menurutnya, faktor kebersihan dan keamanan menjadi prioritas.

"Selain HEPA, saya juga sampaikan bahwa protokol kesehatan di dalam pesawat itu dijaga semua pihak. Baik itu awak kabin, maupun penumpang, kami minta untuk menggunakan masker, dan membersihkan diri setiap saat," ujar Irfan beberapa waktu lalu.

Irfan mengatakan, pihaknya mengikut semua arahan protokol pengamanan COVID-19, salah satunya jaga jarak. Hal ini tercermin dengan dikosongkannya bangku tengah untuk kelas ekonomi, jadi hanya digunakan bangku di dekat jendela dan di sisi lorong kabin.

Tak mau kalah, Batik Air  anggota dari Lion Air Group, memastikan proses sterilisasi dan kebersihan pesawat yang dioperasikan tetap terjaga. Hal itu dilakukan maskapai penerbangan swasta ini untuk menekan penularan virus COVID-19 dan menjaga pemulihan industri penerbangan.

Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang M. Prihantoro mengatakan pesawat yang dioperasikan adalah jenis Airbus 320-200, Airbus 320-200NEO, Boeing 737-800NG dan Boeing 737-900ER. Jenis pesawat tersebut termasuk kategori generasi modern yang memiliki sistem penyaringan udara kabin dan partikel yang kuat, yakni dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter.

"Kami menerapkan tingkat kebersihan pesawat udara melalui peningkatan kegiatan kebersihan pesawat udara secara berkala dengan metode Aircraft Exterior and Interior Cleaning (AEIC) yang dilaksanakan di pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) dan sejumlah bandara," kata Danang dalam keterangan tertulisnya, Minggu 9 Agustus.

Dia menjelaskan sirkulasi udara masuk dan keluar yang baik akan menghasilkan penyebaran udara kabin lebih efisien. HEPA filter merupakan sistem yang dalam membantu menjaga tingkat kebersihan udara di dalam kabin.

Perangkat tersebut, lanjutnya, terpasang dan bekerja menggunakan sejumlah metode filtrasi yang menyaring lebih dari 99,9 persen jenis partikel dalam berbagai ukuran, termasuk virus, kuman dan bakteri.

Pihaknya menuturkan dalam menjaga udara di kabin bersih dan segar, udara diperbarui sepenuhnya setiap 2-3 menit. Melalui HEPA filter bahwa pola aliran membatasi terjadinya percampuran udara di dalam kabin yaitu aliran udara dari atas ke bawah yang dapat mengurangi penyebaran virus/ bakteri, sedangkan untuk udara dari toilet dan dapur langsung dialirkan ke luar pesawat.

"Teknologi yang terpasang dan berbagai tindakan preventif dari Batik Air akan memberikan optimis bahwa perjalanan udara perlahan mulai kembali. Harapannya, penumpang dapat memulai kembali perjalanan dengan percaya diri atau tanpa ragu-ragu, karena ada sistem terkoordinasi yang dirancang untuk membantu menjaga sirkulasi udara tetap aman selama masa waspada pandemi COVID-19," jelas Danang.

Mulai Perbanyak Penerbangan

Intensitas penerbangan berjadwal dari Jakarta ke sejumlah daerah mulai ditingkatkan. Salah satunya dilakukan AirAsia Indonesia yang mulai menambah rute domestik sejalan dengan periode adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga menyebutkan, saat ini AirAsia mencatat peningkatan pemesanan tiket penerbangan domestik sekitar 60 persen hingga 90 persen setiap minggunya sejak awal Juli. Bahkan Jakarta-Denpasar menjadi rute paling favorit dengan jumlah penjualan sekitar 2.400 kursi pada minggu terakhir Juli.

"Situasi tren peningkatan minat bepergian ini harus dijaga untuk kepentingan perekonomian di daerah-daerah yang mengandalkan kunjungan wisatawan," ujarnya.

Selain itu, dia memperluas konektivitas Bali ke kota lain di domestik yang telah dimulai dengan Jakarta dan Surabaya. Maskapai bertarif hemat tersebut telah menambah rute domestik yang menghubungkan kota pusat perekonomian yaitu Yogyakarta-Medan, Surabaya-Denpasar, dan Jakarta-Semarang.

President Director Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin berharap jumlah pergerakan pesawat di bandara yang dikelolanya meningkat signifikan. Selama 1-6 Agustus 2020, ada pertumbuhan pergerakan pesawat sebesar 41 persen di 19 bandara Angkasa Pura II.

"Dalam 6 hari itu melayani 4.500 traffic pesawat yang mengangkut sekitar 400.000 penumpang," ujar Awaluddin.