Malaysia Telusuri Dokumen Rohana Abdullah, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur Jalin Koordinasi
Rohana Abdullah bersama Chee Hoi Lan. (Tangkapan layar YouTube Channel Harian Metro)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia menjalin koordinasi, terkait dengan rencana Malaysia untuk memberikan status kewarganegaraan bagi Rohana Abdulllah, wanita keturunan Indonesia yang ditinggal di Malaysia sejak usia dua bulan.

Mengutip The Star 17 Januari, Menteri Dalam Negeri Malaysia Hamzah Zainudin mengatakan, diperlukan beberapa dokumen pendukung untuk menyelesaikan masalah Rohana yang ditinggal sang ibu kembali ke Indonesia saat masih bayi.

"Saya mengerti bapak Rohana adalah warga negara. Karena itu, jika ada dokumen untuk membuktikan ini, akan memudahkan kami untuk memberikannya (dokumen identitas). Ini adalah tanggung jawab yang diberikan kepada saya dan akan dilakukan secepatnya," jelasnya.

"Saya juga melihat masalah ini (dokumen identitas) sebagai salah satu agenda kementerian tahun ini, untuk mengurangi jumlah mereka yang menghadapi masalah seperti itu," sambungnya.

Merespon hal ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur menyatakan, tengah melakukan komunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri Malaysia, untuk membantu permasalahan ini.

"Terkait dengan Rohana, KBRI tengah melakukan Komunikasi dengan pihak Kementerian Dalam Negeri Malaysia, dengan adanya good will dari pihak Malaysia. Dan menunggu kebutuhan dokumen yang diperlukan dalam proses penyelesaian kasus Rohana," terang Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar saat dikonfirmasi VOI Jumat 21 Januari.

rohana abdullah
Rohana Abdullah. (Tangkapan layar YouTube Channel Harian Metro)

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri menyebut pihak KBRI Kuala Lumpur sudah melakukan komunikasi dan mengkoordinasikan hal ini, yang dimungkinkan untuk dilakukan lantaran Rohana berstatus stateless (tanpa kewarganegaraan).

"Hal ini sudah dikoordinasikan. Dimungkinkan, karena status kewarganegaraan saudari Rohana masih stateless. Memang ada proses penulusuran. Di sisi lain, yang bersangkutan juga sudah dewasa/akil baliq dan bisa mengambil keputusan secara mandiri," jelas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada VOI.

Nama Rohana Abdullah menjadi perbincangan setelah Menteri Dalam Negeri Malaysia Hamzah Zainudin mengunggah kisah Rohana Abdullah dan wanita yang mengasuhnya sejak kecil, di Harian Metro ke akun Facebooknya.

"Saya berasa tersentuh apabila dimaklumkan berhubung perkara ini pada minggu lalu dan telah mengarahkan pegawai saya untuk menyiasat kesahihan maklumat yang diberikan terlebih dahulu sebelum membuat apa-apa keputusan," unggahnya di Facebook 16 Januari lalu.

Unggahan ini mendapat komentar dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia di Kuala Lumpur, Hermono.

"YB Datuk Seri, sekiranya benar ibu dari adik Rohana adalah warga Indonesia, Kedutaan akan mencarikan solusi agar dia memiliki identitas (citizenship) demi masa depannya. Terima kasih Datuk Sri atas kepeduliannya," tulis Duta Besar Hermono.

rohana abdullah
Rohana Abdullah bersama Chee Hoi Lan. (Tangkapan layar YouTube Channel Harian Metro)

Persoalan Rohana juga menarik perhatian Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, yang dalam unggahan di akun Instagramnya mengatakan siap membantu proses Rohana mendapatkan kewarganegaraan Malaysia.

"InsyaAllah.. demi masa depan Rohana, saya akan bantu beliau mendapatkan taraf kewarganegaraan dan kad pengenalan," tulis PM Ismail Sabri di Instagram.

PM Ismail mengapresiasi dan beriterima kasih kepada Chee Hoi Lan, ibu asuh Rohana yang mengasuhnya penuh kasih sayang dan cinta, mesi beda agama agama dan bangsa.

Rohana Abdullah (22), seorang anak keturunan warga negara Indonesia (WNI) ditinggalkan ibunya di Malaysia kemudian dipelihara warga keturunan Tionghoa sejak usia dua bulan.

Menurut informasi, Rohana yang saat ini belum mempunyai kewarganegaraan telah memohon kewarganegaraan Malaysia pada 2016 namun belum diproses hingga kini. Harian Metro, melaporkan 22 tahun lalu, Rohana ditinggalkan oleh ibunya yang terpaksa pulang ke Indonesia di sebuah Taman Kanak-Kanak tempat ibunya bekerja sebagai petugas kebersihan.

Chee Hoi Lan (83) yang ketika itu menjadi guru di TK tersebut, tergerak hatinya untuk merawat Rohana seperti anaknya sendiri. Kendati bukan seorang Muslim, Chee menyekolahkan Rohana di Kelas Dasar Fardu Ain (Kafa), sekolah dasar Islam di Malaysia, dengan menggunakan uangnya sendiri agar dia mengenal Islam.

"Saya sayangkan dia seperti anak sendiri. Sejak kecil, saya pastikan dia makan makanan halal dan melakukan ibadat sebagai seorang Muslim hingga hari ini," ujar Chee seperti mengutip Antara.

Chee mengaku, dirinya berharap sebelum meninggal bisa melihat Rohana menikah, bekerja dan hidup bahagia. Dia juga telah mengurus kewarganegaraan Rohana ke Ketua Majelis Perwakilan Penduduk Zon Batu, Gulam Muszaffar Ghulam Mustakim.