Turki Terapkan Aturan Ketat Ras Anjing yang Dinilai Berbahaya, Pit Bull hingga Tosa Inu Dilarang
Ilustrasi anjing Tosa Inu Jepang. (Wikimedia Commons/Susihurtan)

Bagikan:

JAKARTA - Turki mulai memberlakukan larangan nasional terhadap ras anjing yang dinilai berbahaya mulai Jumat pekan lalu. Anjing dalam daftar ras harus disterilkan dan didaftarkan ke pihak berwenang, atau pemiliknya akan menghadapi denda dan hewan mereka akan diambil paksa dari mereka.

Peraturan baru ini merupakan bagian dari undang-undang hak-hak hewan yang lebih luas yang diterapkan tahun lalu, juga membawa denda bagi mereka yang menelantarkan anjing daripada menyerahkannya ke tempat penampungan.

Semua anjing akan disterilkan di klinik hewan sebelum pendaftaran mereka, kemudian akan dipasangi microchip untuk melacak status mereka. Pemilik juga diharuskan untuk menjaga anjing mereka dengan tali dan menutup mulutnya dengan moncong setiap saat, untuk mencegah serangan terhadap manusia dan hewan lain. Mereka juga dilarang dari ruang publik seperti taman bermain.

Di bawah peraturan tersebut, dilarang memiliki anjing jenis pit bull terrier, dogo Argentino, fila Brasileiro, tosa Jepang, American Staffordshire terrier, atau American bully.

Sementara, orang yang menjual anjing berbahaya ini, menukarnya dengan ras lain, memajangnya dan menyelundupkannya akan dikenakan denda 1.105 dolar Amerika Serikat per anjing.

Beberapa pemilik meninggalkan anjing mereka meskipun ada undang-undang, kendati aktivis hak-hak binatang mengatakan pemilik seperti itu kebanyakan adalah, mereka yang menggunakan anjing untuk dogfights dan tujuan kriminal lainnya.

Sementara itu, Kementerian Pertanian dan Kehutanan yang mengawasi larangan dan praktik pendaftaran mengumumkan, hingga Jumat sore 20.843 anjing berbahaya telah didaftarkan di seluruh negeri dan dilengkapi dengan microchip.

anjing ras
Ilustrasi anjing Pitbull. (Wikimedia Commons/Stacy)

Di Istanbul, pihak berwenang mengumumkan 4.858 anjing dari ras berbahaya telah didaftarkan sejauh ini, diikuti oleh Provinsi Izmir barat, di mana 2.541 anjing telah didaftarkan. Di ibu kota Ankara, hampir 2.000 anjing telah terdaftar.

Ahmet Yavuz, kepala Direktorat Pertanian dan Kehutanan cabang Istanbul yang mengawasi pendaftaran dan penegakan larangan tersebut, mengatakan kepada Demirören News Agency (DHA), anjing tersebut menjadi "senjata di tangan yang salah" dan mereka bertujuan untuk mencegah terulangnya insiden yang tidak menguntungkan, mengacu pada serentetan serangan pit bull baru-baru ini di seluruh negeri yang telah melukai sebagian besar anak-anak.

"Kita harus terbiasa dengan ini," Taha Eski, yang membawa anjing terrier Staffordshire Amerika-nya ke klinik hewan di Istanbul untuk disterilisasi dan dipasangi microchip, mengutip Daily Sabah 14 Januari.

"Saya tidak menentang microchip, tetapi saya berharap dia tidak disterilkan. Dia akan bertambah gemuk setelah disterilisasi dan kami harus memotong dietnya. Juga perlu waktu untuk membiasakannya dengan moncongnya," sambungnya.

Untuk diketahui, meskipun tidak ada angka pasti yang tersedia, tempat penampungan hewan di seluruh negeri yang dikelola oleh pemerintah kota telah melihat lonjakan jumlah anjing berbahaya yang ditinggalkan atau diserahkan secara sukarela oleh pemiliknya.