Meningkat Signifikan, Dinkes Sikka NTT Catat Demam Berdarah Mencapai 50 Kasus, 1 Orang Meninggal Dunia
Petugas merapikan suntikan infus di tangan seorang bayi yang terpapar DBD di Kabupaten Sikka (DOK ANTARA)

Bagikan:

SIKKA - Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa hingga Senin jumlah kasus penderita demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten itu sudah mencapai 50 kasus.

"Sampai dengan siang ini jumlah kasus DBD di Sikka sudah mencapai 50 kasus dengan satu orang meninggal dunia," kata kadis Kesehatan Sikka Petrus Herlemus di Maumere, Kabupaten Sikka, Antara, Senin, 17 januari.

Jumlah tersebut cukup meningkat signifikan karena baru pertengahan bulan sudah mencapai 50 kasus dan sudah ada yang meninggal dunia. Sementara di tahun sebelumnya tak ada yang meninggal dunia.

"Kita kerja ekstra pada tahun lalu sehingga tak menimbulkan korban jiwa," ujar dia.

Untuk yang meninggal dunia pada pekan lalu, ujar dia karena orang tuanya terlambat membawa ke RS atau puskesmas untuk penanganan lebih lanjut. Sehingga saat dirawat di RS rujukan sulit untuk ditangani lebih lanjut.

Kini kata dia pasien DBD yang dirawat di sejumlah rumah sakit di kabupaten Sikka ada sekitar 16 orang yang tersebar di dua RS yakni RS TC Hillers berjumlah 14 pasien, dua pasien lagi dirawat di RS Lela.

Sebenarnya Pemkab Sikka sudah mengerahkan seluruh juru pemantau jentik ke semua rumah untuk mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypti.

Karena itu ujar dia, yang menjadi masalah saat ini bagaimana masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya, sehingga tidak menjadi lokasi berkembangnya nyamuk demam berdarah.

Dia berharap agar kasus DBD di kabupaten itu tidak terjadi peningkatan seperti tahun 2020 dimana pada saat itu menjadi perhatian pemerintah pusat.