Warga Medan Petisah Mengeluh Sampah Bikin Banjir dan Bau, Bobby Nasution Perintahkan Pembersihan Sungai Putih
Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau pembersihan Sungai Putih Jalan Masjid, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah. 

Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau pembersihan Sungai Putih Jalan Masjid, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah. 

Peninjauan dilakukan untuk memastikan pembersihan sampah berjalan lancar. Sebab, selain menyebabkan penyumbatan sehingga memicu terjadinya banjir, sampah yang menutupi permukaan sungai juga menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Saat Bobby Nasution tiba di lokasi, jajaran Kecamatan Medan Petisah bekerja bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan tengah melakukan pembersihan sungai, Minggu, 16 Januari. Selain menggunakan cangkul dan penggaruk untuk membersihkan sampah, 1 unit backhoe loader juga diturunkan untuk guna mendukung pembersihan sungai yang dilakukan tersebut.

Melihat kedatangan menantu Presiden Joko Widodo tersebut, sejumlah warga, terutama kaum ibu langsung mendatanginya. Mereka sangat senang melihat Bobby Nasution langsung datang menindaklanjuti keluhan masyarakat sekitar. 

"Terima kasih, Pak Wali Kota telah datang ke tempat kami," kata D Br Siagian, warga sekitar dikutip dari keterangan Humas Pemko Medan.

Kepada Bobby, Br Siagian langsung menyampaikan apa yang menjadi keluhan sampah selama ini. Mereka kecewa karena pengangkatan sampah tidak dilakukan rutin, bisa seminggu sekali sehingga sampah bertumpuk dan menimbulkan aroma tidak sedap. 

"Karena bau dan berlalat, sampah yang udah ditumpukkan itu akhirnya dibuang ke sungai," katanya.

Karenanya Br Siagian mewakili warga berharap pengangkatan sampah minimal dua hari sekali. 

“Kami rela bayar retribusi sampah Pak Wali Kota setiap bulannya, tapi tolonglah pengangkatan sampah rutin dilakukan. Janganlah dibiarkan menumpuk berhari-hari, baru diangkat," sambung dia.

Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau pembersihan Sungai Putih Jalan Masjid, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah. 

Menurutnya penyebab permukaan Sungai Putih dipenuhi sampah karena banyak warga luar yang datang ketika berbelanja ke Pasar Meranti membawa sampah dari rumahnya dan kemudian membuangnya ke dalam sungai. Meski warga sekitar sudah berulangkali menegur, namun tak digubris. 

Selain itu sampah Pasar Meranti, ungkapnya, juga dibuang setiap hari ke Sungai Putih.

Selain sampah, Br Siagian juga berharap Wali Kota Medan dapat mengatasi persoalan banjir yang belakangan ini rentan mereka alami. Selain akibat sungai tersumbat dan mengalami pendangkalan akibat sampah, jelasnya, banjir juga terjadi akibat tidak berfungsi pintu air yang dibangun Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.ㅤ

"Yang terakhir Pak Wali, kami juga minta agar peredaran narkoba di wilayah ini dibasmi karena sudah sangat meresahkan warga. Kios-kios kosong di Pasar Meranti digunakan sebagai tempat transaksi narkoba, tidak hanya malam hari, tapi juga siang hari," papar Br Siagian.

Setelah mendengar keluhan warga, Bobby Nasution didampingi Kadis PU Kota Medan Topan Obaja Ginting langsung memanggil Camat Budi Ansyari Lubis. Budi membenarkan keluhan warga soal sampah, sebab Kelurahan Petisah Tengah hanya memiliki dua unit becak pengangkut sampah.

"Saya minta awal Februari ini, becak pengangkut sampah harus ditambah sehingga pengangkutan sampah bisa rutin dilakukan," kata Bobby Nasution kepada Camat Medan Petisah sekaligus minta agar dibuat larangan membuang sampah ke dalam sungai. 

Bobby Nasution meminta pengawasan guna mencegah warga buang sampah ke dalam sungai.

Terkait masalah banjir, Bobby Nasution akan menindaklanjutinya. Sebab, persoalan banjir merupakan salah satu program prioritas yang akan dituntaskan. Sebagai langkah awal, Bobby minta kepada Kadis PU untuk menyampaikan masalah pintu air yang tidak berfungsi kepada BWS Sumatera II untuk diperbaiki. 

"Jika pintu air berfungsi, banjir yang menggenangi rumah warga bisa dialirkan ke Sungai Putih," ujar Bobby Nasution.

Sementara itu, merespons persoalan maraknya peredaran narkoba di Pasar Meranti, Bobby Nasution langsung mengecek kios-kios kosong tersebut. Ada puluhan kios kosong yang dibiarkan terbengkalai sehingga menjadi tempat transaksi narkoba. 

Menurut Jamal, Kepling setempat, kios itu kosong karena harga sewanya terlalu mahal sehingga pedagang tidak mampu membayar sewanya. 

"Masalah peredaran narkoba ini akan kita sikapi, terima kasih atas informasinya," pungkas Bobby Nasution.