SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan pemerintah daerah agar selalu menginput data vaksinasi ke aplikasi smile. Sehingga ke depan tak lagi ditemukan kasus ribuan stok vaksin yang kedaluwarsa.
Ganjar mengatakan, stok vaksin di daerah banyak yang kedaluwarsa pada Kamis (13/1) kemarin. Namun setelah diklarifikasi, jumlahnya berkurang banyak karena sebenarnya sudah disuntikkan.
"Kemarin sudah dilaporkan ke kita ada yang telat memasukkan ke aplikasi smile, jadi sebenarnya sudah habis, tapi memang ada yang belum habis. maka kami minta per hari ini semua diklafirikasi semua, ini sudah habis bener atau belum tercatat," ujarnya, Jumat 14 Januari.
Stok vaksin yang masih dan kedaluwarsa kemarin, kata Ganjar sudah dikumpulkan. Ganjar pun telah berkomunikasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait kelayakan vaksin tersebut.
“Vaksin sudah dikumpulkan, kita minta ke BPOM apakah kalau tanggal kedaluwarsa pada tanggal itu tu betul-betul vaksin tidak bisa digunakan apakah masih ada jeda,” katanya.
Ganjar mengatakan, jika BPOM menyebut stok tersebut masih bisa digunakan maka akan digunakan untuk vaksinasi boosting yang saat ini sudah dijalankan.
“Kalau masih ada jeda kita manfaatkan, toh sekarang ada kebijakan boosting, kita bisa boosting buat yang lain. Eman-eman kalau tidak,” ujarnya.
Di sisi lain, Ganjar juga kembali mengingatkan kepada daerah untuk selalu menginput data vaksin ke aplikasi smile. Apalagi menurut catatannya, ada vaksin yang akan kedaluwarsa pada tanggal 15 dan 30 Januari.
“Kita sudah cek langsung ke sana agar semua menyiapkan betul untuk dikebut. (Dinkes) masih mendata. kemarin sudah ada informasi ke saya, saya minta klarifikasi, kalau tidak jangan-jangan ada problem input data,” katanya.
Hingga 13 Januari kemarin, Ganjar membeberkan sebanyak 4.350 di delapan daerah yang kedaluwarsa. Rinciannya di Brebes 120 dosis, Jepara 10 dosis, Klaten 20 dosis, Magelang 350 dosis, Pemalang 2.270 dosis, Purworejo 1.290, Tegal 40 dosis, dan Salatiga 250 dosis.
“Ini sudah ada yang konfirmasi umpama yang purworejo, fisiknya sudah selesai tapi update di smile belum. Saya minta ditanyakan satu-satu. Jangan sampai banyak-banyak yang kedaluwarsa, jangan sampai puluhan ribu,” tegasnya.
Terkait vaksin booster, Ganjar mengatakan saat ini baru Kota Semarang yang sudah melaksanakan. Pemprov Jateng, lanjut Ganjar konsentrasinya kepada lansia dan komorbid. Sejalan dengan itu, persiapan untuk vaksinasi booster dilakukan.
“Kita siap-siap aja maka kalau tadi yang belum terserap dan masih bagus itu bisa dipakai untuk boosting. Kan kaya moderna, jhonson and jhonson, astrazeneca yang tokyo waktu itu banyak yang milih-milih, maunya sinovac. Ini yang ada kalau sudah diizinkan, suntikkan saja semuanya,” tandasnya.