Bagikan:

JAKARTA - Bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada salah satu warga yang juga kader PDIP Temanggung berujung polemik. Persoalan ini menjadi ramai setelah pria bernama Fajar Nugroho mengembalikan bantuan tersebut kepada Ganjar. 

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai pengembalian bantuan Ganjar Pranowo oleh warga kurang lazim. Sebab, mengembalikan pemberian seseorang yang sudah diterima oleh banyak pihak dinilai tidak sopan.

"Persoalannya menjadi lain bila pihak penerima mengembalikan bantuan karena mendapat tekanan dari pihak lain. Pihak penerima mengembalikan bantuan bukan karena tidak berkenan, tapi semata tidak kuasa melawan pihak penekan," ujar Jamiluddin kepada VOI, Jumat, 14 Januari. 

Disebut-sebut pengembalian bantuan lantaran ada intervensi dari pihak tertentu. Menurut Jamiluddin, pihak penekan tentu punya motif untuk mempermalukan pihak pemberi, yakni Ganjar Pranowo. Pihak penekan ingin menyatakan tidak semua orang mau menerima bantuan dari Ganjar.

"Cara demikian tentu salah satu upaya pembunuhan karakter terhadap Ganjar. Para penekan ingin menanamkan persepsi, tidak semua anggota masyarakat menerima Ganjar. Hal itu sengaja dilakukan di Jawa Tengah yang memang basis Ganjar," katanya. 

 

Diketahui, Ganjar mendatangi rumah Fajar yang merupakan salah satu kader PDIP Temanggung pada Minggu, 9 Januari. Ganjar datang ke rumah Fajar untuk memberikan bantuan sembako dan ingin merenovasi rumah Fajar agar menjadi layak huni.

Tak hanya itu, Ganjar juga memberikan hadiah kepada anak-anak Ganjar berupa mainan dan juga handphone. Ganjar juga menawarkan akan memberikan bantuan usaha peralatan bengkel dan alat cuci motor kepada Fajar. Saat itu, Fajar dan keluarga begitu senang dan bahagia menerima bantuan dari Ganjar.

Namun pada Rabu, 12 Januari, Fajar membuat heboh karena berniat mengembalikan semua bantuan yang diberikan Ganjar. 

 

Bahkan, polemik semakin memanas ketika Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan pengembalian bantuan oleh Fajar itu karena Fajar ditekan oleh sejumlah pengurus DPC PDIP Temanggung atas perintah DPD PDIP Jateng.

Rudy menyebut ada pihak yang mengintervensi atau menekan agar kader tersebut mengembalikan bantuan ke Ganjar.

"Kalau membantu sesama apalagi membantu kader PDIP ya jangan dihalang-halangi lah, wong dia membantu sebagai gubernur membantu rakyatnya," kata Rudy dalam siaran persnya, Kamis, 13 Januari.