JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe menyampaikan niat pengunduran diri menyusul masalah kesehatan yang ia alami. Abe konon telah menyampaikan niat pengunduran diri ini pada pejabat partai dan para eksekutif di pemerintahan.
Melansir CNN, Jumat, 28 Agustus, Hiroshige Seko, seorang eksekutif senior di Partai Demokrat Liberal (LDP) menyebut Abe telah menyampaikan niat pengunduran dirinya pada pejabat partai. Media Jepang, NHK juga menyampaikan hal serupa. Abe konon telah memberitahu niatnya mundur.
Pada Senin, 24 Agustus, Abe dilaporkan menjalani cek kesehatan di Rumah Sakit Universitas Keio di Tokyo. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan keduanya dalam seminggu.
Abe menderita kolitis, penyakit radang usus yang tidak dapat disembuhkan. Penyakit itu memaksanya mengundurkan diri selama tugas pertamanya sebagai pemimpin negara dari pada 2006 hingga 2007. Ia menjadi Perdana Menteri lagi pada 2012. Abe adalah kepala pemerintahan terlama di Jepang.
Melansir Japan Times, laporan terakhir Abe menunjukkan kondisinya telah menurun sejak Juli, sebelum kemudian memburuk pada awal Agustus. Hal itu memicu ketakutan di dalam LDP yang berkuasa.
Mereka memperkirakan bahwa Abe mungkin tidak dapat melanjutkan jabatannya. Hal ini memicu spekulasi tentang siapa pengganti Abe.
Spekulasi pengganti Abe
Sebelum kabar pengunduran diri Abe tersiar, Sekretaris Jenderal LDP Toshihiro Nikai mengatakan bahwa Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga adalah kandidat kuat untuk menggantikan Abe.
“Dia memiliki kemampuan yang hebat,” kata Nikai.
Tetapi Nikai juga menambahkan bahwa kepala kebijakan LDP Fumio Kishida dan mantan Sekretaris Jenderal LDP Shigeru Ishiba juga kemungkinan menjadi pesaing.
BACA JUGA:
Dalam survei yang dilakukan selama akhir pekan, 23,3 persen mengatakan Ishiba harus menjadi PM berikutnya. Sementara 11 persen mengatakan Abe harus tetap bertahan.
Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi menyusul dengan 8,4 persen, Menteri Pertahanan Taro Kono 7,9 persen dan Kishida 2,8 persen.