Bagikan:

JAKARTA - Polisi berhasil menangkap seorang pria yang menyandera seorang manajer restoran, mengatakan siap meledakan bom yang sudah dipasang, saat dia merasa hidupnya tidak berguna setelah pergi dari rumah.

Seorang pria berusia 28 tahun menyandera manajer restoran daging panggang yakiniku di Tokyo, Jepang, mengklaim dia telah memasang bom di tempat itu, kemudian memberi tahu polisi bahwa dia ingin makan daging panggang, kata sumber investigasi.

Tersangka yang belakangan diketahui bernama Akito Araki, diduga mengatakan kepada manajer bahwa dia ingin meniru serangan baru-baru ini di kereta api, menunjukkan dia mungkin mendapat inspirasi dari serangan 31 Oktober di kereta Keio Line di Tokyo di mana seorang pria menikam seorang penumpang dan menyalakan api.

"Saya bisa saja melakukan (serangan) di mana saja, tapi saya ingin makan daging panggang sebelum saya tertangkap," katanya seperti ditirukan oleh sumber investigasi melansir Kyodo News 10 Januari.

Ketika menelepon layanan darurat, manajer restoran melaporkan dirinya telah diberikan pesan oleh Araki yang memerintahkannya untuk menelepon polisi, karena dia telah mengaktifkan bom.

Tidak ada yang terluka dalam peristiwa yang berlangsung pada Sabtu malam sekitar pukul 20.55 waktu setempat pekan lalu ini. Sementara, aparat keamanan hanya menemukan bom palsu di restoran yang terletak di Shibuya Ward.

Hanya Tiga benda kotak dibungkus pita perekat dengan ponsel yang berhasil ditemukan di tempat kejadian. Araki mengakui kepada penyidik jika ia membuat bom palsu.

Selain itu, kepada penyidik yang menangani masalah ini, Araki mengatakan "tidak dapat menemukan alasan untuk hidup" setelah meninggalkan rumah orang tuanya di Prefektur Nagasaki, Jepang barat daya, dua minggu lalu dan menjadi tunawisma di Distrik Shinjuku Tokyo.

Untuk diketahui, Araki juga sedang diselidiki karena melanggar undang-undang pengendalian senjata, setelah Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo menyita pisau daging dan pisau buah darinya.