Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memberikan masukan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Hal ini bertujuan agar apa yang dilakukan pemerintah saat ini dapat dilanjutkan ke depannya.

"Tentu saja kita ingin ada kesinambungan dengan pemerintahan Pak Jokowi. Sehingga Pak Jokowi memberikan masukan-masukan kepada Ibu Ketua Umum agar arah pemerintahan ke depan ini senapas," kata Hasto kepada wartawan dalam konferensi pers secara daring, Senin, 10 Januari.

Sinergi atau kesatuan ini, sambung Hasto, dirasa perlu karena Presiden Jokowi telah melakukan banyak pembangunan di sektor strategis. Misalnya, membangun infrastruktur, revolusi mental, hingga rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

"Maka presiden yang akan datang harus dalam satu napas itu. Tidak bisa presiden ke depan punya orientasi yang berbeda memindahkan ibu kota di suatu tempat antah berantah itu gak bisa. Harus senapas," kata Hasto.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, Megawati selalu berpesan agar PDIP tak perlu terburu-buru menetapkan maupun mengumumkan siapa pasangan capres-cawapres yang akan diusung.

Apalagi, dalam penentuan nama calon, Megawati akan lebih banyak merenung dan melakukan dialog. Tak hanya itu, Presiden ke-5 RI tak akan gamang dengan pilihannya.

Sehingga, siapapun yang terpilih tak akan berubah di akhir masa pencalonan.

"Bu Mega mengambil keputusan politik, selalu diawali dengan dialog dengan merenung, dengan melihat tantangan bangsa ini ke depan, melihat orang ini bagaimana," tegas Hasto.

"Kalau bu Mega sudah mengambil keputusan itu biasanya fix, gak berubah-ubah," imbuhnya.

Sementara menunggu keputusan Megawati, partai juga terus melakukan konsolidasi. Langkah tersebut dilakukan untuk menyiapkan kemenangan bagi calon yang diusung oleh partai berlambang banteng tersebut.

"Sambil menunggu itu partai terus menerus melakukan langkah-langkah konsolidasi. Sehingga kemenangan capres itu bukan kerja orang per orang tetapi kekuatan kolektif yang menyatu dengan rakyat," pungkasnya.