JAKARTA - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah negeri pada Senin.
"Sekarang sekolah masuknya 'full'," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, dilansir Antara, Senin, 10 Januari.
Kebijakan itu diambil berdasarkan kondisi penularan COVID-19 terkini yang relatif masih terkendali.
Memang, kata dia, di antara delapan warga yang masih positif COVID-19 berdasarkan data Ahad, 9 Januari, enam orang di antaranya anak usia pelajar.
Namun, pihaknya telah memastikan tidak terjadi penularan hingga membuat klaster di sekolah.
"Tadinya saya ingin agar sekolah yang bersangkutan (PTM-nya, red.) dibatasi. Ternyata terkonfirmasi, anak bukan tertular saat belajar mengajar. Tapi saat pulang dari satu daerah untuk mengurus surat pindah. Jadi tidak ada persoalan," kata dia.
BACA JUGA:
Ia mengatakan dari delapan orang yang masih terkonfirmasi aktif COVID-19 hingga Ahad (9/1), sebanyak enam orang di antaranya warga yang berkunjung ke Batam dan akan pulang kembali ke daerahnya.
"Dua anak di Kabil mengurus surat pindah. Bukan dapat di sekolah," kata dia.
Pihaknya juga telah melakukan tes COVID-19 terhadap 70 di sekolah dan hasilnya tidak satu pun yang terkonfirmasi positif.
Dalam kesempatan itu, ia juga memastikan pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, di antaranya menyiapkan tempat mencuci tangan yang memadai.
"Agar protokol kesehatan tetap menjadi perhatian. Kami tidak ingin angka penularan yang sudah melandai menjadi melonjak kembali karena alpa, teledor," kata dia.
Apabila dalam satu sekolah diketahui ada anak yang terkonfirmasi COVID-19 saat pelaksanaan PTM 100 persen, maka kegiatan diliburkan selama tujuh hari dan sekolah ditutup.