Fauci Peringatkan Pemerintah AS Agar Tak Terburu-buru dalam Penyediaan Vaksin COVID-19
Anthony Fauci (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Ahli penyakit menular ternama di Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci, memperingatkan bahayanya gagasan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19. Ia menjelaskan langkah tersebut dapat merusak upaya pengembangan vaksin lain.

Melansir Reuters, Selasa 25 Agustus, komentarnya muncul ketika pejabat Gedung Putih telah meningkatkan kemungkinan otorisasi darurat awal sebelum uji coba vaksin COVID-19 tahap akhir selesai. Michael Caputo, asisten sekretaris urusan publik di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS membantah bahwa upaya untuk mempercepat pengembangan vaksin adalah bagian dari tujuan politik.

"Salah satu potensi bahaya jika Anda mengeluarkan vaksin secara prematur justru akan mempersulit. Bahkan membuat tidak mungkin, vaksin lain mendaftarkan relawan dalam uji coba mereka," kata Fauci.

Beberapa vaksin sedang diuji di AS dan perusahaan sedang bekerja untuk meningkatkan produksi saat pengujian sedang berlangsung. Sehingga jika vaksin terbukti aman dan efektif, dapat segera didistribusikan.

Presiden AS Donald Trump berjanji bahwa vaksin akan tersedia pada akhir tahun ini, meskipun ahli vaksin mengatakan bahwa garis waktunya tidak realistis. Meskipun Trump telah berkomentar bahwa vaksin bisa siap 'jauh lebih cepat' sebelum akhir tahun, namun seorang pejabat senior pemerintahan yang dekat dengan gugus tugas COVID-19 AS mengatakan jadwal untuk vaksin tetap sama, yaitu tersedia pada awal tahun depan.

Trump VS FDA

Pada Sabtu 22 Agustus, Trump melemparkan tuduhan tanpa bukti apa pun kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Ia mengatakan bahwa FDA sengaja menunda uji coba vaksin virus corona.

"Kondisi di dalam, atau siapa pun, di FDA membuat sangat sulit bagi perusahaan obat untuk membuat orang menguji vaksin dan terapeutik," kata Trump lewat akun Twitter-nya. Ia mengatakan bahwa ada keadaan di dalam birokrasi pemerintah yang menentang dirinya kembali terpilih sebagai presiden AS. 

"Jelas, mereka berharap untuk menunda jawaban mereka hingga setelah 3 November. Harus fokus pada kecepatan, dan menyelamatkan nyawa!" kata Trump. 

Komentar tersebut tidak menghilangkan ketakutan beberapa ahli dan orang AS bahwa pemerintah terburu-buru menyiapkan vaksin dengan mengorbankan sains dan keamanan. Jajak pendapat yang dilakukan CNN menemukan sepertiga orang AS mengatakan mereka tidak akan mencoba vaksinasi COVID-19, bahkan jika vaksin itu tersedia secara luas dan murah. 

Selain itu, para ahli vaksin khawatir bahwa Gedung Putih memberikan tekanan pada FDA untuk mengeluarkan vaksin di bawah aturan otorisasi penggunaan darurat sebelum sepenuhnya diuji. 

“Saya akan sangat khawatir tentang penggunaan mekanisme otorisasi penggunaan darurat untuk sesuatu seperti vaksin. Ini sangat berbeda dengan terapi plasma,” kata Dr. Peter Hotez, pakar penyakit menular dan peneliti vaksin di Baylor College of Medicine.

Fauci menjelaskan, otorisasi penggunaan darurat di AS biasanya digunakan untuk produk yang dapat "mendiagnosa, mencegah dan mengobati penyakit serius atau mengancam jiwa di mana manfaat yang diketahui lebih besar daripada potensi risiko produk." Otorisasi penggunaan darurat mungkin dapat dilakukan setelah penelitian menunjukkan keamanan dan keefektifan. 

Selain itu, FDA juga harus menyelesaikan tinjauan formal aplikasi pemasaran perusahaan. "Bagi saya, sangat penting bahwa Anda secara definitif menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif," kata Fauci. "Kami berharap tidak ada yang mengganggu demonstrasi penuh yang terkait dengan keamanan dan keefektifan vaksin," pungkasnya.