JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan saat ini pemerintah masih melakukan operasi pasar untuk menekan harga minyak goreng di pasaran. Salah satunya dengan program 11 juta liter minyak goreng kemasan di 47 ribu gerai pasar modern. Realisasi program tersebut sudah mencapai 4 juta liter.
"Jadi 7 juta liter masih on going. Sore hari ini kita rapat untuk plain up," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 5 Januari.
Lutfi mengatakan pihaknya akan melibatkan 70 industri minyak goreng dan 225 perusahaan pengemasan. Di tahap awal, pemerintah akan menggandeng lima perusahaan terlebih dahulu.
"Untuk tahap pertama kita akan meminta lima (industri) dulu yang besar untuk segera mengalokasikan untuk minyak goreng kemasan sederhana supaya bisa berjalan. Mudah-mudahan akhir minggu ini sudah mulai (produksi)," katanya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Lutfi menargetkan distribusi minyak goreng tersebut akan dapat menjangkau seluruh pasar yang dipantau oleh Kementerian Perdagangan pada akhir minggu depan.
"Mudah-mudahan ini dapat memberikan harga minyak goreng yang terjangkau oleh masyarakat dan mudah-mudahan bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan nilai aman karena bentuk daripada penyaluran minyak goreng ini minyak goreng kemasan sederhana," ucapnya.
Lufti berharap hadirnya skema operasi pasar dan subsidi minyak goreng kemasan sederhana tidak serta merta menghapus minyak goreng premium yang ada di pasaran.
"Secara bersamaan, jangan sampai minyak goreng kemasan ini juga menjadi semua kemasan sederhana dan premium tidak ada. Jadi kita mematikan semua barang ini terjadi equilibrium meskipun kemasan sederhana masih harganya terjangkau oleh masyarakat luas," tuturnya.
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan menggandeng Aprindo untuk program minyak goreng kemasan sederhana 11 juta liter. Program yang diluncurkan sejak November 2021 ini diperkirakan akan tersalurkan sampai Januari 2022 di ritel modern.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan bahwa program minyak goreng kemasan sederhana dengan harga murah, akan tersedia sampai Januari 2022 di ritel-ritel modern.
"Saat ini terus berjalan dan kita harapkan targetnya adalah sampai minggu pertama atau kedua Januari itu sudah tuntas program ini," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 22 Desember 2021.
Lebih lanjut, Roy menjelaskan bahwa penyediaan minyak goreng kemasan sederhana itu dilakukan secara bertahap karena produsen minyak goreng juga meminta waktu yang cukup untuk melakukan produksi hingga distribusi produk ke toko-toko ritel.
"Kita terus berproses. Kenapa tidak langsung? karena memang proses produksinya sendiri atau membuat kemasan sederhana itu ada waktu proses, kemudian ada waktu logistik, pengiriman barang terutama di daerah-daerah," ucapnya.
Tak hanya itu, menurut Roy, penyediaan minyak goreng kemasan sederhana itu dilakukan secara bertahap untuk memastikan ketersediaan stok hingga awal tahun depan. "Karena setelah tahun baru masih ada sebagian. Baik yang beristirahat dan lain sebagainya, yang tetap perlu kebutuhan akan minyak goreng," tuturnya.