Kaleidoskop 2021: Pendukung Donald Trump Serbu Capitol Hill hingga Varian Omicron Bayangi Natal dan Tahun Baru
Ilustrasi. (Kolase/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Tahun 2021 tinggal hitungan jam, menyisakan sejumlah peristiwa yang menyita perhatian masyarakat internasional, di tengah dinamika perkembangan global dunia.

Politik, militer hingga kesehatan menjadi topik sorotan sejumlah peristiwa di dunia, mulai dari Amerika Serikat, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara. Sementara, mutasi virus corona dua kali merepotkan dunia sepanjang tahun ini.

Termasuk kabar duka dari Kerajaan Inggris, berikut sejumlah peristiwa di dunia yang menarik perhatian masyarakat internasional, dirangkum VOI dari berbagai sumber.

Penyerbuan Capitol Hill

Gedung Capitol Hill yang terletak Washington D.C diserbu pendukung Donald Trump, saat Kongres Amerika Serikat membahas hasil Pemilihan Presiden yang dimenangkan oleh Joe Biden pada 6 Januari 2021.

Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka serta ditangkap, termasuk petugas kepolisian. DPR AS menyiapkan medali emas Kongres untuk polisi yang tewas dalam kerusuhan ini.

capitol hill
Kerusuhan Capitol Hill, Washington D.C, Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/Tyler Merbler)

Joe Biden sendiri akhirnya ditetapkan sebagai pemenang Pilpres AS dan dilantik pada 20 Januari. Trump membuktikan ucapannya, tidak menghadiri inaugurasi Biden. Sempat dihadapkan pada upaya pemakzulan kali kedua, Trump selamat karena dominasi Partai Republik di Kongres.

Sementara, penyelidikan terkait kerusuhan Capitol Hill masih berlangsung hingga saat ini. Donald Trump juga masih terkait, dengan dirinya tengah melakukan upaya terakhir, meminta Mahkamah Agung memblokir catatan kerusuhan Capitol Hill pekan lalu, mengutip CNBC 24 Desember.

Kudeta Myanmar

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan pada 1 Februari dini hari, kata Juru Bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myo Nyunt, melansir Reuters.

Selain Suu Kyi, Myo Nyunt mengatakan Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya juga telah "diambil" pada dini hari. Peristiwa ini terjadi, menyusul ketegangan selama beberapa hari antara pemerintah sipil dan militer. Ketegangan ini ini berpotensi memicu kudeta setelah militer menuduh ada kecurangan dalam Pemilu Myanmar.

kudeta myanmar
Polisi Myanmar saat menghadapi unjuk rasa anti-kudeta militer. (Twitter/NyeinKyawKhant)

Militer yang dipimpin oleh Jenderal Senior Min Aung Hlaing langsung mendapatkan perlawanan dari warga sipil, dengan membentuk Gerakan Pembangkangan Sipil, hingga kelompok kelompok sipil bersenjata dari berbagai negara bagian di Negeri Seribu Pagoda.

Suu kyi dan Win Myint masih dalam tahanan militer dan menjalani serangkaian persidangan atas berbagai tuduhan yang diarahkan rezim kepada keduanya. Sementara,

Lebih dari 1.300 orang telah tewas dalam tindakan keras terhadap protes dan lebih dari 11.000 telah dipenjara, menurut penghitungan oleh kelompok hak-hak Asosiasi untuk Bantuan Tahanan Politik (AAPP). Sementara, rezim militer membantah jumlah korban tewas kelompok itu.

Wafatnya Pangeran Philip Mountbatten

Pangeran Philip Mountbatten, suami Ratu Elizabeth II dan tokoh terkemuka dalam keluarga kerajaan Inggris selama hampir tujuh dekade, meninggal dunia pada usia 99 tahun, Istana Buckingham mengatakan pada Hari Jumat 9 April. Duke of Edinburgh, begitu dia dikenal secara resmi, telah berada di sisi istrinya selama 69 tahun pemerintahannya, yang terpanjang dalam sejarah Inggris.

Kerajaan Inggris menggelar upacara pemakaman mendiang Pangeran Philip Mountbatten di Kapel St. George di Kastil Windsor, Sabtu 17 April. Peti jenazah Pangeran Philip diselimuti dengan bendera kebesaran yang melambangkan Yunani, Denmark sebagai garis keluarga Pangeran Philip, Lambang Kota Edinburgh, serta Mahkota Angkatan Laut yang melambangkan karirnya di Angkatan Laut. Topi serta pedang Angkatan Laut diletakkan di atas peti jenazah Pangeran Philip.

pemakaman pangeran philip
Jenazah Pangeran Philip di dalam Kapel St. George, Inggris. (Sumber: tangkapan layar CNN)

Misa pemakaman Pangeran Philip di Kapel St. George dipimpin langsung oleh Pemimpin spiritual Gereja Anglikan, Uskup Agung Canterbury Justin Welby bersama dengan Dean of Windsor David Conner. Misa diikuti hanya oleh keluarga inti kerajaan yang berjumlah 30 orang.

Usai Misa, tiupan nada Bagpipe yang memilukan oleh Mayor Pipa dari Kerajaan Skotlandia menandai dimulainya proses pemakaman Pangeran Philip. Perlahan, jenazah Pangeran Philip diturunkan untuk dimakamankan. Alunan terompet kehormatan kerajaan selanjutnya mengalun di Kapel St. George.

Setelahnya, alunan piano kerajaan yang berbunyi diikuti dengan Ratu Elizabeth melangkah menuju keluar Kapel St. George didampingi oleh Uskup Agung Canterbury, disusul dengan keluarga Kerajaan Inggris.

Perang 11 Hari Hamas - Israel

Militer Israel melancarkan serangan udara mematikan ke wilayah Jalur Gaza, seiring dengan peningkatan eskalasi bentrokan dengan Palestina pada Senin 10 Mei, menjadi awal perang 11 hari antara Hamas Palestina dengan Israel.

Melansir Reuters Selasa 11 Mei, pejabat kesehatan Jalur Gaza mengungkapkan sedikitnya 20 orang tewas akibat serangan udara Israel, yang diluncurkan setelah militan Palestina menembakkan roket di dekat Yerusalem.

konflik palestina israel
Ilustrasi polisi Israel. (Wikimedia Commons/Israel Police)

Setelah 11 hari berperang, Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata pada 21 Mei pukul 02.00 dinihari. Jumlah korban meninggal akibat serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang dikepung, yang berakhir pekan lalu pasca gencatan senjata antara Israel dan Hamas bertambah menjadi 254, termasuk 39 perempuan dan 66 anak-anak, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir dari Anadolu Agency 25 Mei.

Mengenai korban di pihaknya, Israel menyebut 12 orang tewas dan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.

Di Washington, Presiden Joe Biden mengapresiasi Presiden Mesir Abdelfattah al-Sisi, atas diplomasi dan koordinasinya yang mampu meredakan konflik bersenjata kedua belah pihak.

Varian Delta

Mutasi virus corona yang dikenal sebagai varian Delta asal India menyita perhatian dunia, setalah WHO menetapkannya sebagai variant of interest (VOI) pada April 2021 dan variant of concern (VOC) pada Mei 2021, kendati mulai diketahui pada Oktober 2020.

covid-19
Ilustrasi pemakaman pasien COVID-19. (Wikimedia Commons/Behzad Alipour/Fars News Agency)

Varian ini memukul sistem kesehatan di seluruh dunia, tak hanya di asalnya India, menyebabkan lonjakan angka kematian sepanjang Mei, Juni dan Juli 2021. Negara-negara di dunia memutuskan untuk menutup pintu perbatasan internasionalnya.

Gelombang varian Delta perlahan menyurut, kendati hingga saat ini masih ada varian tersebut di tengah masyarakat, seiring program vaksinasi COVID-19 dua dosis yang mulai merambah berbagai negara di dunia.

Taliban Ambil Alih Afghanistan

Kelompok Taliban berhasil mengambilalih pemerintahan Afghanistan, setelah mampu meraih kemenangan yang gemilang dalam pertempuran selama 11 hari melawan militer Afgahnistan, merebut Kabul dan memasuki istana kepresidenan pada 15 Agustus.

Taliban memasuki Kabul Minggu malam tanpa bentrokan bersenjata dan telah membangun kendali atas kantor-kantor pemerintah yang dikosongkan oleh pasukan Afghanistan, memegang kendali atas kota itu akan terbentuk dalam beberapa jam, sebut TV Al Arabiya.

Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh saluran televisi tersebut,tidak ada operasi tempur yang sedang berlangsung di ibu kota negara itu dan kelompok itu telah menguasai seluruh Afghanistan.

taliban afghanistan
Tentara Amerika Serikat berjaga di Bandara Kabul saat proses evakuasi. (Wikimedia Commons/Lance Cpl. Nicholas Guevara)

Keberhasilan Taliban ini tidak lepas dari keputusan Presiden AS Joe Biden untuk menarik seluruh tentaranya dari negara maksimal 31 Agustus, yang diumumkannya pada Bulan April. Keputusan yang belakangan diikuti oleh Sekutunya.

Kembalinya Taliban membuat evakuasi besar-besaran dalam waktu dua minggu berlangsung di Afghanistan, dengan militer dan warga asing serta warga Afghanistan yang bekerja dengan Barat berbondong-bondong keluar melalui evakuasi militer dari Bandara Kabul. Mayoritas negara di dunia memutuskan menutup kedutaan besarnya di Kabul.

Kericuhan sempat mewarnai proses evakuasi, termasuk teror bom oleh kelompok teroris yang terjadi dua kali di sekitar Bandara Kabul.  Kelompok ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Jumlah korban tewas menurut pejabat kesehatan Afghanistan menyebut 72 orang tewas, termasuk 28 anggota Taliban. Sementara, militer Amerika Serikat menyebut 13 anggotanya menjadi korban.

Taliban resmi mengumumkan struktur baru pemerintahan Afghanistan. Mullah Hassan Akhund, yang merupakan rekan pendiri kelompok ini Mullah Omar, ditunjuk sebagai kepala pemerintahan dengan Mullah Abdul Ghani Baradar yang merupakan kepala kantor politik Taliban sebagai wakilnya.

"Semua yang disebutkan itu memegang posisi mereka dalam kapasitas 'bertindak'," terang Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam keterangan pers, mengutip Reuters 8 September.

Presidensi Indonesia pada KTT G20

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menerima secara simbolis estafet keketuaan atau Kelompok 20 (G20) pada Minggu 31 Oktober di Roma, Italia. Ini membuat Indonesia untuk pertama kalinya akan memegang presidensi G20 yang merupakan forum global beranggotakan negara-negara penyumbang 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia.

Presiden Jokowi juga secara langsung mengundang para pemimpin dunia untuk melanjutkan diskusi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30-31 Oktober 2022.

presidensi ktt g20 indonesia
KTT G20 di Roma, Italia. (Wikimedia Commons/www.g20.org)

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengapresiasi dukungan dari sejumlah negara sahabat, terkait dengan Presidensi G20. Sebagai Presidensi G20, visi Indonesia adalah memusatkan perhatian pada pemulihan global setelah pandemi COVID-19. Pemulihan dimaksud sebagai pemulihan kuat, inklusif dan bermanfaat bagi negara G20 dan dunia.

"Kita akan membangun konsensus menjadi bridge builder dan memastikan kepentingan negara berkembang tercermin dalam keputusan-keputusan G-20. Dalam upaya ini, Presidensi Indonesia akan mendorong sejumlah isu prioritas antara lain: produktivitas, resilience atau ketahanan, sustainaibility, kemitraan atau enabling environment serta global leadership atau kepemimpinan global," ujar Menlu Retno dalam keterang pers virtual.

Varian Omicron di Penghujung 2021

Masyarakat dunia bersiap untuk merayakan Natal dan Tahun Baru seiring dengan pandemi COVID-19 yang terus mereda, saat varian baru virus corona asal Afrika Selatan menggemparkan dunia di akhir November lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Hari Jumat 26 Novemver mengklasifikasikan varian B.1.1.529 yang terdeteksi di Afrika Selatan sebagai "varian yang menjadi perhatian" SARS-CoV-2, dengan mengatakan itu mungkin menyebar lebih cepat daripada bentuk lain, seperti mengutip The Jerusalem Post.

Bukti awal menunjukkan ada peningkatan risiko infeksi ulang dan ada "perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19," sebut WHO dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tertutup para ahli independen yang meninjau data.

covid-19
Ilustrasi tes COVID-19. (Wikimedia Commons/Gesundheitsministerium Osttimors)

Meski dikatakan lebih menular, varian ini dinilai tidak seganas varian Delta, kendati mampu membebani sistem kesehatan, sementara penelitian terhadap varian ini terus dilakukan.

Sirkulasi simultan varian Delta dan Omicron dari virus corona menciptakan 'tsunami kasus', direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi.

"Delta dan Omicrom sekarang menjadi ancaman kembar yang meningkatkan kasus hingga mencapai angka rekor, menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian," kata Tedros, mengutip Reuters 29 Desember.

Akibat varian Omicron, ribuan penerbangan internasional jelang Natal dan Tahun dibatalkan. Maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia membatalkan lebih dari 4.500 penerbangan selama akhir pekan Natal, karena meningkatnya gelombang infeksi COVID-19 yang didorong oleh varian Omicron, menciptakan ketidakpastian dan kesengsaraan yang lebih besar bagi pelancong liburan.