Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Kanada memutuskan untuk mengizinkan pekerja penting yang telah terinfeksi COVID-19 melanjutkan tugasnya, di tengah penyebaran varian Omicron yang menekan sistem perawatan kesehatan.

Provinsi terpadat kedua di Kanada, Quebec, 'tidak punya pilihan' selain mengizinkan beberapa pekerja penting untuk terus bekerja, kendati telah dites positif COVID-19 untuk mencegah kekurangan staf sehingga menghambat layanan kesehatannya, Menteri Kesehatan Christian Dube mengatakan Selasa.

Quebec, yang telah membuat rekor harian sejak varian Omicron memulai gelombang baru infeksi yang meningkat pesat, mencatat 12.833 kasus baru pada Hari Senin, jumlah satu hari tertinggi di wilayah mana pun di Kanada selama pandemi.

"Penularan Omicron sangat eksponensial, sehingga sejumlah besar personel harus ditarik - dan itu menimbulkan risiko bagi kapasitas jaringan untuk merawat warga Quebec," terang Dube kepada wartawan pada briefing, mengutip Reuters 29 Desember.

"Kami membuat keputusan bahwa dalam kondisi tertentu, staf yang positif akan dapat terus bekerja sesuai dengan daftar prioritas dan manajemen risiko," paparnya, seraya menambahkan informasi lebih lanjut akan diberikan dalam beberapa hari mendatang.

Lebih jauh Dube mengatakan, Provinsi Quebec juga akan menawarkan dosis ketiga atau booster vaksin COVID-19 kepada semua orang di atas usia 18 tahun mulai 4 Januari.

Untuk diketahui, pekan lalu, Quebec memerintahkan bar, gym dan kasino untuk tutup dan mengarahkan orang untuk bekerja hanya dari rumah. Itu juga membatasi ukuran pertemuan di rumah dan restoran pribadi hingga enam orang.