JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai munculnya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) hal wajar dalam dinamika politik Indonesia. KAMI digagas Din Syamsuddin dkk, sedangkan KITA muncul dari pro Jokowi yang juga politikus PKB Maman Imanulhaq.
"Ini bagian dinamika politik biasa. Ada kelompok yang setuju dan ada kelompok yang tidak setuju," kata Andreas saat dihubungi VOI, Jumat, 21 Agustus.
Diia menilai, gerakan ini tak akan mempengaruhi kinerja pemerintah ataupun membuat kepercayaan publik terhadap pemerintah menjadi goyah. Sebab, kinerja pemerintah hanya bisa dinilai oleh masyarakat bukan oleh gerakan-gerakan tersebut.
"Publik yang akan menilai siapa yang kerja dan kerja, serta siapa yang hanya bicara, nyinyir, dan nyinyir," tegasnya.
Sebelumnya, sebagai deklarator KITA, Maman Imanulhaq mengatakan gerakannya itu berusaha membangun kesadaran politik yang kreatif dan berkelanjutan. Dia mengatakan, gerakan ini adalah koalisi independen yang mengembangkan serta melestarikan Tanah Air Indonesia sebagai identitas dan masa depan bersama.
Dia menepis KITA dideklarasikan sebagai tandingan KAMI. Menurutnya KITA dibentuk sebagai politik kesadaran kebersamaan Indonesia.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Maman menegaskan kalau gerakannya itu merupakan bentuk koreksi bagi kelompok yang mendeklarasikan KAMI yang dianggap masih memendam dendam usai Pilpres 2019.
Dia membenarkan pemerintahan Jokowi memang harus dikritik secara konstuktif. Hanya saja dia mengingatkan jangan ada kelompok yang sengaja membangun narasi kritikan tanpa solusi.
"Pemerintahan Jokowi memang harus dikritik secara konstruktif. Hak berpendapat dan berkumpul dijamin konstitusi. Tetapi, jangan ada kelompok yang terus memelihara dendam, secara nyinyir, seperti ingin rebut kekuasaan. Itu sangat tidak elok," ujar Maman.
BACA JUGA:
Sementara Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai kehadiran KITA yang dideklarasikan oleh mantan Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq tersebut bertujuan untuk melawan atau mengcounter gerakan KAMI.
"Dibentuk oleh penguasa dengan menggunakan pendukung-pendukungnya. Ini biasanya untuk mengcounter gerakan KAMI," kata Ujang.
KITA ini akan menjadi lawan untuk KAMI. Sebab, ketika gerakan KAMI melontarkan kritik terhadap pemerintah, bukanlah pemerintah yang akan menjawab secara langsung. "Tapi dari pihak pendukungnya yang menjawab, dari KITA," tegasnya.
Sebab, ketika pemerintah sendiri yang menjawab kritikan ini, mereka khawatir akan muncul sebutan pemerintahan Jokowi anti kritik dan anti demokrasi dari masyarakat. "Makanya dibuat pihak ketiga seperti KITA. Merekalah yang akan mengcounter opini dan gerakan aksi KAMI," ungkapnya.