Pria Bunuh Diri di Kali Muara Karang: Sebelum Tewas, Korban Sempat Berontak saat Ditolong Warga
Jasad pria 25 tahun tanpa identitas yang ditemukan di Kali Muara Karang/ Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Sesosok laki-laki tanpa identitas berusia sekitar 25 tahun ditemukan sudah tidak bernyawa di Kali Muara Karang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu sekitar pukul 16.00 WIB.

Kepala Kepolisian Sektor Metro Penjaringan, Ajun Komisaris Besar Polisi Febri Isman Jaya, yang mendapat laporan masyarakat adanya orang tenggelam segera mengutus tim yang dipimpin Ajun Komisaris Polisi Zuhri Mustofa untuk melakukan pengecekan ke lokasi kejadian yang dilaporkan masyarakat.

"Benar ada korban tenggelam tanpa identitas. Ciri-cirinya laki-laki berusia sekitar 25 tahun, memakai kaos warna hitam, celana warna hitam," ujar Febri dikutip Senin, 27 Desember.

Menurut Febri, dugaan sementara, laki-laki tanpa identitas itu meninggal dunia setelah berupaya bunuh diri dengan cara melompat ke dalam kali.

Febri menjelaskan, evakuasi jasad pemuda tenggelam itu dilakukan oleh petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Petugas Gulkarmat itu melakukan pencarian dan pertolongan setelah mendapat laporan dari masyarakat, adanya seorang pemuda yang melompat ke kali.

"Sekitar pukul 12.00 WIB, saksi R (39) melihat korban ingin melompat ke dalam kali. Saksi kemudian menolong korban untuk naik ke atas kembali, tapi korban memberontak dan menceburkan diri ke kali. Korban kemudian tidak muncul lagi," ujar Febri.

Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang dipimpin Hartanto kemudian melakukan pencarian dengan menyisir lokasi setelah mendapat laporan dari Saksi R.

Korban ditemukan dan kemudian dievakuasi petugas sekitar pukul 16.00 WIB, setelah jasad korban muncul dan mengambang di permukaan kali dalam keadaan tertelungkup.

Tim dari Polsek Metro Penjaringan yang pimpinan AKP Zuhri Mustofa yang datang ke lokasi, kemudian melakukan identifikasi pada tubuh korban dan mengecek apakah ada tanda penganiayaan, tapi tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan.

"Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Diduga korban tenggelam akibat melompat ke dalam kali dan tidak dapat berenang," katanya.

Selanjutnya jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat untuk dilakukan visum et repertum.