Bagikan:

BANGLI - Hujan dengan butiran es terjadi di Bangli, Bali. Hujan es sebelumnya terjadi di Malang dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Video hujan dengan butiran es ini dibagikan di media sosial. Hujan es terjadi di Desa Awan, Kintamani, Kabupaten Bangli.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli Ketut Agus Sutapa mengatakan belum menerima informasi dampak dari hujan es. 

“Tidak ada penyebab kerusakan hanya partikel-partikel kayak es setelah sampai di bumi sudah hancur sendiri," kata Sutapa, Jumat, 24 Desember.

Fenomena hujan es pernah terjadi di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli pada tahun 2007 dan tahun 2019.

"Kalau di wilayah saya dua kali terjadi di  Kecamatan Bangli tidak menyebabkan kerusakan," sebut Sutapa.

Sementara itu, Koordinator Bidang Data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali,  Dwi Hartanto menerangkan fenomena hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem. 

"Hujan es terjadi karena adanya awan cumulonimbus. Pada awan ini terdapat tiga macam partikel, yaitu butir air, butir air super dingin, dan partikel es. Hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail (hujan es) dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan cumulonimbus  tersebut. Hal ini, juga disebabkan karena aliran udara ke bawah  dari awan cumulonimbus cukup tinggi," papar Dwi.

Fenomena hujan es tergantung dari pembentukan awan cumulonimbus. Bila memiliki aliran udara ke bawah yang tinggi ditambah suhu daratan yang cukup tinggi fenomena itu akan terjadi kembali.

"(Fenomena ini) masih akan terjadi (di Bali). Tapi, tergantung dari pembetukan awan cumulonimbus. Kalau awan cumulonimbus memiliki aliran udara ke bawah yang tinggi, juga didukung suhu daratan yang cukup dingin maka akan turun hujan es," ujar Dwi.