Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menginginkan pembangunan jalur layang kereta api Medan-Binjai memperhatikan warga terdampak. Bobby ingin warga disediakan rumah susun sederhana milik (rusunami).

"Meski mereka melanggar aturan tempat tinggal, namun saya ingin mereka tetap mendapat santunan dan tempat tinggal yang layak," ujar Bobby Nasution di Medan, Rabu, 22 Desember. 

Menurut Bobby Nasution, rusunami penting untuk melanjutkan kehidupan warga yang terdampak pembangunan jalur layang kereta api, selain mereka adalah masyarakat Kota Medan yang harus mendapat perlindungan.

Warga Kota Medan yang terdampak itu selama ini tinggal di jalur perlintasan kereta api. Warga disebut melanggar peraturan Undang-undang No.23/2007 tentang Perkeretaapian.

"Kami meminta agar Balai Perkeretaapian dan PT KAI menyediakan rusunami bagi masyarakat terdampak ini," ujar Bobby Nasution.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut, Dandun Prakosa, melaporkan progres penertiban lahan yang digunakan sebagai jalur layang kereta api Medan-Binjai.

Pihakya menyebut pembangunan jalur layang kereta api ini akan mengakibatkan masyarakat yang tinggal di jalur perlintasan kereta api pada 10 kelurahan.

"Kami telah melakukan sosialisasi di enam kelurahan, tinggal empat kelurahan lagi belum disosialisasikan. Kepada masyarakat kami sampaikan akan mendapat santunan yang layak," katanya.