BATAM - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batam Kepulauan Riau mencatat warga yang terpapar Virus Corona di daerah setempat kembali bertambah seorang, sehingga total kasus aktif menjadi tiga orang, pada Rabu, 22 Desember.
Dalam keterangan yang dibagikan Juru Bicara Satgas COVID-19 Batam Azril Apriansyah disebutkan, tambahan satu konfirmasi positif COVID-19 hari ini merupakan kasus bergejala.
Sementara pada hari ini tidak tercatat tambahan warga yang menyelesaikan isolasi, juga meninggal.
Dengan begitu, total positif COVID-19 sebanyak 25.847 orang, 25.002 orang di antaranya telah menyelesaikan isolasi, dan 842 orang.
"Tingkat kesembuhan 96,731 persen, tingkat kematian 3,258 persen, dan kasus aktif 0,012 persen," demikian Satgas dilansir Antara.
Masih dalam catatan Satgas, dari tiga kasus aktif COVID-19 dua di antaranya dirawat di RS Elisabeth Batam Kota dan RS Elisabeth Lubukbaja. Sedang seorang lainnya menjalani isolasi mandiri.
Ketiga warga itu merupakan warga Batam Kota dan Bengkong, yang menjadikan dua kecamatan itu zona kuning.
Sedangkan 10 kecamatan lainnya zona hijau, yaitu Galang, Bulang, Belakangpadang, Sekupang, Lubukbaja, Batuampar, Nongsa, Sei Beduk, Batuaji, dan Sagulung.
Disebutkan, dari 842 kasus meninggal di Batam, 433 di antaranya tanpa komorbid, dan 409 lainnya dengan komorbid.
Penyakit komorbid paling tinggi pada kasus kematian COVID-19 adalah Diabetes Melitus sebanyak 216 kasus, Hipertensi sebanyak 182 kasus, dan Pneumonia sebanyak 104 kasus.
Sementara itu, hasil asesmen situasi COVID-19 Batam adalah level 1.
SEE ALSO:
Disebutkan penilaian transmisi komunitas tingkat 1 dengan kasus konformasi 5,96 per 100 ribu penduduk per pekan, rawat inap 0,00 per 100 ribu penduduk per pekan, dan kematian 0,00 per 100 ribu penduduk per pekan.
Lalu untuk testing dinilai memadai, dengan positivity rate 0,35 persen per pekan, tracing juga dinilai memadai dengan rasio kontak erat yang diperiksa 15,0 per kasus konfirmasi per pekan, dan treatment memadai dengan 0,92 persen BOR per pekan.
Begitu pula dengan vaksinasi dinilai memadai yang mencapai 101,1 persen warga sasaran mendapatkan vaksin dosis pertama.