Wisma Atlet Kemayoran Diisoloasi 7 Hari Imbas Varian Omicron, Satgas Siapkan Rusun Nagrak Cilincing
Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi sementara Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran selama tujuh hari ke depan. Hal ini dilakukan setelah adanya seorang petugas kebersihan yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 varian Omicron.

Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, TNI, dan Satgas Penanganan COVID-19.

"Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Suharyanto dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Jumat, 17 Desember.

Suharyanto menjelaskan sejumlah tower RSDC Wisma Atlet Kemayoran, saat ini memang difungsikan sebagai tempat karantina bagi pelaku perjalanan internasional seperti Wisma Atlet Pademangan.

Selanjutnya, dia mengatakan pemerintah kini membuka Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta utara untuk karantina terpusat bagi PMI, pelajar maupun aparatur sipil negara (ASN) sebagai cadangan tempat karantina. Adapun jumlah kapasitas tempat tidur yang dimiliki sekitar 4 ribu.

Sementara untuk tenaga kesehatan di rusun tersebut, Suharyanto bilang, nantinya akan didatangkan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta. Penyebabnya karena tenaga kesehatan dari RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan isolasi akan segera dilakukan di sana.

"Dua hari lalu saya sudah mengecek kesiapannya," tegasnya.

Sebelum menutup pernyataannya, Suharyanto mengimbau pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet selama 14 hari ke belakang untuk terus memantau kondisi kesehatan. Apabila terjadi gejala, mereka diminta segera melapor kepada puskesmas di wilayahnya.

"Saya menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas," pungkasnya.