Bagikan:

JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan investigasi dan pengetesan secara menyuluruh terhadap pasien yang tengah menjalankan karantina di Wisma Atlet. Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan secara masif.

Permintaan tersebut disampaikan Dicky usai seorang petugas kebersihan di Wisma Atlet dinyatakan positif COVID-19 varian Omicron.

"Tes semua, lakukan investigasi tadi termasuk memastikan orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan mereka itu ditesting dan dilakukan isolasi karantina. Itu yang harus dilakukan," kata Dicky dalam keterangannya yang diterima VOI, Kamis, 16 Desember.

Dicky meminta Kemenkes untuk mencari tahu bagaimana proses penularan yang menyebabkan seorang petugas kebersihan terpapar varian Omicron. "Karena kalau enggak ketemu, ini jadi pertanyaan. Ini dari mana," ujarnya.

"Artinya, kalau terdeksi semingguan lalu harus dicari seminggu ke belakang di dalam gedung yang dia layani ini harus ditracing dan ditracking," imbuh Dicky.

Selain itu, dia juga meminta seluruh penghuni Wisma Atlet tempat terjadinya transmisi varian Omicron harus ditambah masa karantinanya. Penambahan waktu tersebut semata-mata dilakukan demi mencegah penularan varian baru itu di tengah masyarakat.

Apalagi, varian Omicron punya waktu yang cepat dalam proses penularannya. "Untuk mencegah agar ini tidak menyebar kemana-mana tentu satu gedung itu ditambah tujuh hari lah karantinya. Termasuk petugasnya juga," tegas Dicky.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama varian Omicron. Adalah petugas pembersih di Wisma Atlet yang dinyatakan positif COVID-19 pada 8 Desember 2021.

Awalnya, ada tiga orang yang dites. Namun dua di antaranya tidak terkonfirmasi COVID-19 Omicron dan hanya petugas tersebut yang terpapar.

Saat ini, ketiga orang tersebut kini tengah dikarantina di Wisma Atlet dan tidak mengalami gejala apapun meski dinyatakan positif COVID-19. Selanjutnya, tes PCR kedua kalinya juga sudah dilakukan kepada mereka yang hasilnya sudah negatif.