NTB - Lima pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal asal Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan laut di Pantai Tanjung Balau, Kota Johor Tinggi Malaysia, Rabu, 15 Desember sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
"Berdasarkan data yang diperoleh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Baru, TKI kita yang meninggal dunia itu ada lima orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Lombok Timur Supardi di Selong, Antara, Kamis, 16 Desember.
Lima orang tersebut adalah Alwi, warga Desa Mampe, Kecamatan Jerowaru, Samsudin, warga Desa Pemasah, Kecamatan Erowaru, Dedy Suryadi, warga Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Yoan Eki Sudiatma,warga Desa Kedongdong Daya, Kecamatan Pringgesela dan Gunawan warga Desa Lenek, Kecamatan Remban Biak, Kabupaten Lombok Timur.
"Ini daftar sementara yang kita dapat," katanya.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Kantor Agen PMI di Taiwan Terbakar, 2 WNI Ayah dan Adik Perempuannya Tewas
05 Oktober 2021, 20:54 -
| BERITA
Sandiwara Joseph Suryadi di Kasus Penistaan Agama Gagal Perdaya Polisi
16 Desember 2021, 08:37 -
| BERITA
Pengakuan Joseph Suryadi Tersangka Penistaan Agama Soal Ponsel Hilang Hanya Bohong Belaka
15 Desember 2021, 14:13 -
| BERITA
Satgas COVID-19: PCR di Gerbang Internasional Dapat Deteksi Omicron
08 Desember 2021, 05:30 -
| BERITA
Pro-Kontra Parpol soal Presidential Threshold Nol Persen, Siapa yang Setuju?
16 Desember 2021, 09:27
Ia mengatakan dalam musibah kapal karam tersebut terdapat sebanyak 50 orang WNI yang akan menjadi PMI ke Malaysia, tapi kemudian di tengah laut kapalnya mengalami kecelakaan dan karam. Dalam peristiwa itu sebanyak 11 orang ditemukan meninggal dunia, 14 orang selamat dan 25 orang lagi belum diketahui keberadaannya.
"Tim SAR masih terus melakukan pencarian," katanya.
Ia berharap para korban segera ditemukan dengan selamat dan mayat korban bisa dipulangkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. "Mudah-mudahan cepat kita dapatkan datanya biar segera mengambil langkah-langkah lebih lanjut," demikian Supardi .
Terkait
