Bagikan:

JAKARTA – Bentrokan antara TNI dan Polri Kembali terjadi. Diketahui, 3 anggota Polri Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) mengaku dianiya oleh komplotan pria mengaku dari TNI.

Berdasarkan informasi yang diterima VOI, Sabtu 4 Desember, personel Raimas (pengurai massa) melaksanakan patroli KRYD dan mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan membatasi jam operasi kepada pemilik-pemilik tempat hiburan malam dengan Sprin/KRYD/1212/X/OPS.4.5./2021.

Setelah melaksanakan Patroli KRYD, sekitar pukul 22.30 WIB personil Raimas melanjutkan patroli Harkamtibmas seputaran kota Palangkaraya sesuai dengan Sprin/532/XI/OPS.1./2021/Ditsamapta.

Polda Kalteng dan Korem 102 Panju Panjung menggelar Press Release yang bertempat di Aula Makorem/ Foto: Dok. Polda Kalteng

Pada saat melaksanakan patroli Tim Raimas diguyur hujan sehingga Ipda DAG memerintahkan anggotanya untuk meneduh dan melaksanakan backup penjagaan di pos Mahir Mahar.

Pada pukul 23.30 WIB, personil Raimas melanjutkan patroli sesuai dengan rute, seperti melakukan pengecekan di Jl. Kawasan Pameran Temanggung Tilung Palangkaraya dan beberapa lokasi lain.

Usai melaksanakan patroli sampai dengan pukul 01.00 WIB (Minggu 5 Desember), dalam perjalanan pulang personil Raimas berpakaian dinas lengkap dengan Body Vest menjumpai kerumunan di tengah Jalan Tjilik Riwut KM 02 di depan O2Cafe dan Sport Bar.

Bripda NLR menggunakan kendaraan roda dua DRX 200cc dengan nomor polisi 14122 turun melerai kerumunan perkelahian. Namun, saat itu juga Bripda NLR mendapatkan perlawanan dari orang-orang yang mengaku anggota dari TNI.

Bripda NLR mendapat pukulan dibibir dan kepala bagian belakang. Tak hanya itu, seorang polwan pangkat Bripda berinisial TNS juga mendapatkan pukulan di kepala bagian belakang dan luka memar di tangan bagian kiri.

Melihat banyaknya anggota TNI, Ipda DAG memanggil personil Raimas yang standby untuk melerai kerumunan tersebut. Namun saat tiba di lokasi kejadian, anggota Raimas mendapatkan perlawanan berupa pukulan.

Salah satu anggota, Bripda SRS, juga mendapatkan pukulan di kepala. Demi keselamatan anggota, Ipda DAG menarik mundur anggotanya untuk melaporkan kejadian tersebut ke pimpinannya.

Sementara itu Kadispenad Brigjen TNI Tatang belum bisa memberi keterangan lebih lanjut terkait insiden ini.

"Tunggu, sedang konfirmasi ya.” singkat Brigjen Tatang saat dihubungi VOI, Senin 6 Desember.

Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) KBP Kismanto, saat dikonfirmasi VOI, Selasa 7 Desember, memberi jawaban berupa keterangan rilis.

Isi pesan yang diterima adalah sebagai respon cepat kejadian yang terlanjur viral antara Polda Kalteng dan Korem 102 Panju Panjung Gelar.

Polda Kalteng dan Korem 102 Panju Panjung akhirnya melakukan pertemuan di Aula Makorem, Selasa 7 Desember, pukul 09.00 WIB.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, melalui Kabidhumas Kombes Pol. K. Eko Saputro. Didampingi Kabidpropam Kombes Pol. Heri Setyawan, Dirsamapta Kombes Pol. Dwi Tunggal Jaladri, serta dihadiri langsung oleh oleh Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya melalui Kapenrem Mayor Maksum Abadi.

Caption

Dalam kesempatan tersebut Kapenrem menyampaikan bahwa dirinya sangat menyayangkan kejadian tersebut yang merupakan murni kesalahpahaman namun pihaknya akan tetap memproses para oknum yang terlibat secara proses hukum peradilan militer.

"Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi karena menurut saya sinergitas antara TNI-Polri di Kalimantan Tengah sudah sangat baik dan sangat perlu kita jaga," terangnya.

Sementara itu Kabidhumas menyampaikan terima kasih kepada pihak Korem 102 Panju Panjung karena tetap menjunjung keadilan dengan memproses hukum para oknum yang terlibat.

"Saya juga berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi antara TNI - Polri di Kalimantan Tengah sehingga sinergitas tetap terjaga," tutupnya.