Mahfud MD: Korupsi Harus Diartikan Bagai Kejahatan yang Harus Dilawan
Menko Polhukam Mahfud MD/Via Youtube KPK RI

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta semua pihak untuk bersatu menguatkan budaya antikorupsi. Langkah tersebut dianggap penting guna mencegah praktik korupsi jadi budaya di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan Diskusi Panel: Mewujudkan Sinergi Antar Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait. Acara ini dilakukan menjelang peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 yang akan diperingati pada 9 Desember mendatang.

Mengawali pernyataannya, Mahfud menyinggung soal tulisan Wakil Presiden RI Pertama Muhammad Hatta. Menurutnya, pada 1974, Bung Hatta pernah menyebut korupsi sudah menjadi budaya di Tanah Air.

"Budaya antikorupsi ini penting karena kita di Indonesia pernah mendengar dan bisa membuka lagi tulisan Bung Hatta tahun 1974 yang mengatakan bahwa di Indonesia ini korupsi sudah jadi budaya. Wah ini, Bung Hatta yang bilang di Indonesia korupsi ini sudah menjadi budaya," ungkap Mahfud seperti yang ditayangkan di YouTube KPK RI, Senin, 6 Desember.

Namun, Mahfud tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Baginya, apa yang disampaikan Bung Hatta hanya sebagai pengingat agar praktik korupsi tidak merajalela.

Dia juga menegaskan korupsi itu bukan budaya melainkan suatu bentuk kejahatan yang harus dihukum. "Bagi saya pernyataan Pak Hatta itu pernyataan yang mungkin untuk mengingatkan kita, jangan sampai menjadi budaya," tegasnya.

"Bahwa ada korupsi di Indonesia dan agak banyak gitu itu kejahatan, itu harus dipandang sebagai kejahatan bukan sebagai budaya," imbuh eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

Mahfud lantas mengingatkan jangan sampai semua pihak membiarkan adanya pendapat jika korupsi adalah budaya bangsa.

"Korupsi itu harus diartikan sebagai kejahatan yang harus dilawan. Untuk itulah kita lalui sekarang membangun antitesinya, yaitu budaya anti korupsi bukan budaya korupsi," ungkapnya.

"Dari sudut ilmu, korupsi itu tidak boleh menjadi budaya dan tidak bisa menjadi budaya Indonesia. Karena apa, karena orang Indonesia itu punya budaya adiluhung. Adiluhung itu budaya unggul, budaya unggul yang antikorupsi," pungkasnya.