Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah daerah di Indonesia akan mengalami fenomena alam gerhana matahari cincin pada 26 Desember. Namun, Riau dan Kalimantan Barat menjadi lokasi yang paling ideal untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.

Lokasi yang paling ideal untuk di Riau ada di Kabupaten Siak, Kampung Bunsur. Di sana gerhana matahari cincin ini diprediksi akan mulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada 12.17 WIB dan berakhir pada 12.19 WIB.

Sementara, lokasi ideal lainnya ada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Di sana gerhana matahari cincin akan bisa terlihat sebagian sekitar pukul 10.43 WIB. Sedangkan puncak gerhana matahari cincin terjadi pada pukul 12.42 WB dan berakhir pada pukul 14.31 WIB. 

Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rhorom Priyatikanto menganjurkan warga tidak mengamati gerhana matahari cincin dengan mata telanjang. Dia menyarankan warga yang ingin melihat fenomena alam ini dengan menggunakan kacamata matahari atau filter matahari.

Dia menerangkan, intensitas cahaya matahari pada saat gerhana matahari cincin sangat kuat dan dapat merusak mata serta menyebabkan kebutaan. Karenanya, LAPAN menganjurkan penggunaan pelindung mata untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.

Selain kacamata dengan filter matahari, kamera lubang jarum, teropong atau teleskop, dan kamera DSLR dengan filter khusus matahari bisa digunakan untuk mengamati gerhana matahari cincin.

Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi, membuat piringan bulan terlihat lebih kecil daripada matahari sehingga tidak sepenuhnya menutupi piringan matahari.

Fenomena gerhana matahari cincin antara lain bisa diamati di Padang Sidempuan, Sibolga, Siak, Duri, Pulang Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Makulit, Tanjung Selor, dan Berau.

LAPAN memusatkan kegiatan pemantauan gerhana matahari cincin ini di dua lokasi, di Kabupaten Siak, Kampung Bunsur, Riau dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

LAPAN akan menghadirkan mini planetarium, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang Lapan, pemutaran film sains dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi. 

LAPAN juga berkolaborasi dengan Ristekdikti menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.