Bagikan:

JAKARTA - Dalam waktu dekat masyarakat Indonesia akan menyaksikan sebuah fenomena alam dari Gerhana Matahari Cincin, pada 26 Desember mendatang. Momen langka ini nantinya akan bisa diamati pada enam wilayah di Indonesia. 

Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB dan memasuki fase puncak pada 12.17 WIB. Di Indonesia, fenomena Gerhana Matahari Cincin ini akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di tujuh provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

"Saat puncak gerhana paling awal adalah Kota Sabang yang terjadi pada pukul 11.49.32,9 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Jayapura, yaitu pukul 15.51.19,7 WIT. Meskipun peristiwa GMC di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu," tulis di situs BMKG.

Selain Indonesia, gerhana matahari cincin ini juga bisa teramati dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Samudra India, Singapura, Malaysia, dan Samudera Pasifik. Selain itu dapat diamati di sedikit Afrika bagian Timur, seluruh wilayah Asia, Samudra India, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik berupa gerhana matahari sebagian.

Mengutip dari laman Space, negara pertama yang dapat melihat gerhana matahari cincin adalah Riyadh, Arab Saudi, tepatnya di 220 kilometer timur laut. Sedangkan kawasan Guam, akan menjadi tempat terakhir di bumi untuk melihat fenomena langka ini. 

Berdasarkan siara pers dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Bulan berada dalam posisi segaris dengan Matahari. Pada saat itu, piringan bulan akan menutupi pantulan sinar matahari dan menciptakan kerucut umbra atau bayangan inti yang berada di bagian tengah. Fenomena inilah yang teramati di bumi sebagai Gerhana Matahari Cincin. 

Untuk menyaksikan momen langka ini, tidak disarankan untuk melihat gerhana matahari langsung dengan mata telanjang. Sebab ketika 99 persen permukaan matahari tertutupi, sisi pinggirannya akan memancarkan sinar matahari yang sangat cerah dan berbahaya untuk penglihatan. 

Jalur lintasan Gerhana Matahari Cincin (dok.Gerhanaindonesia.id)

Apabila tidak menggunakan kacamata khusus yang tepat dapat menyebabkan kerusakan mata permanen. Selain itu, cara paling aman untuk mengamati gerhana matahari adalah secara tidak langsung dengan menggunakan kamera lubang jarum yang bisa dibuat sendiri dengan mudah di rumah. Namun jika harus mendokumentasikan salah satu dari fenomena ini.

Gerhana pada 26 Desember 2019 ini adalah gerhana kelima dan gerhana matahari ketiga sepanjang 2019. Gerhana matahari sebelumnya terjadi pada 2 Juli 2019 dan hanya beberapa area yang dapat melihatnya yaitu di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Samudra Pasifik.