WHO Sebut Belum Ada Data Kasus Kematian Akibat Varian Omicron Virus Corona, Jangan Lupakan Varian Delta
Ilustrasi markas pusat WHO. (Wikimedia Commons/Thorkild Tylleskar)

Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui juru bicaranya mengatakan belum ada laporan kematian terkait varian Omicron virus corona, Jumat.

WHO mengatakan sedang mengumpulkan bukti tentang varian kekhawatiran (VOC), ketika negara-negara di seluruh dunia berjuang untuk menghentikan penyebarannya.

Tetapi, meskipun semakin banyak negara yang mendaftarkan infeksi dengan varian baru, belum ada kematian yang dilaporkan ke badan kesehatan PBB.

"Saya belum melihat laporan kematian terkait varian Omicron," ujar juru bicara WHO Christian Lindmeier kepada wartawan di Jenewa, mengutip The New Indian Express dari AFP 2 Desember.

"Kami sedang mengumpulkan semua bukti dan kami akan menemukan lebih banyak bukti seiring berjalannya waktu."

"Semakin banyak negara terus menguji orang dan melihat secara khusus varian Omicron, kami juga akan menemukan lebih banyak kasus, lebih banyak informasi, dan, semoga tidak, tetapi juga kemungkinan kematian," paparnya.

Sementara varian Omicron telah mengguncang dunia, Lindmeier juga mendesak orang untuk memperhatikan varian Delta, yang menyumbang 99,8 persen dari urutan yang diunggah ke inisiatif sains global GISAID dengan spesimen yang dikumpulkan dalam 60 hari terakhir.

"Varian Omicron mungkin sedang naik daun, dan kita mungkin sampai pada titik di mana ia mengambil alih untuk menjadi varian dominan, tetapi pada titik ini, varian yang sangat dominan tetap varian Delta," tegasnya.

"Pembatasan yang diberlakukan di banyak negara hanya dua minggu lalu, penutupan ekonomi lagi, penguncian di beberapa daerah, penutupan pasar Natal di beberapa bagian Eropa - ini dilakukan sebelum Omicron karena kebangkitan Delta kasus. Jangan lupakan ini," sambungnya.

Selain itu, Lindmeier juga mendesak orang-orang untuk menggunakan langkah-langkah yang terbukti melindungi diri mereka dari varian Delta, untuk melawan varian Omicron.

WHO mengatakan akan memakan waktu beberapa minggu untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang penularan dan tingkat keparahan penyakit Omicron, serta untuk menilai bagaimana vaksin, tes dan perawatan bertahan terhadap varian baru. Saat Omicron menyebar, informasi bermunculan dari berbagai negara.

"Apa yang perlu kita lakukan adalah kita perlu mengambil semua pengamatan, penilaian dan tes ini dan mengumpulkan informasi ini dan kemudian meminta para ahli untuk melihatnya, menimbangnya dengan hati-hati dan membuat penilaian. Itu masih akan memakan waktu," papar Lindmeier.

"Data awal menunjukkan bahwa ada penularan yang lebih tinggi. Tapi pada dasarnya hanya itu yang kita miliki sejauh ini," pungkasnya.