JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat terutama para pecinta alam yang ingin melaksanakan kegiatan di alam bebas (outdoor) agar mempertimbangkan kondisi cuaca dari BMKG untuk menghindari musibah.
"Misalnya mahasiswa yang ingin mengadakan kegiatan di gunung atau pendakian agar mewaspadai daerah-daerah yang berpotensi hujan dalam waktu satu minggu ke depan," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalop) BNPB Bambang Surya Putra di Jakarta, Senin 23 Desember.
Hal ini perlu dipertimbangkan mengingat medan yang akan dilalui saat pendakian serta potensi-potensi terjadinya bencana alam di lokasi tersebut. Ia menjelaskan imbauan untuk memerhatikan pertimbangan pantauan cuaca dari BMKG tersebut secara global penting terutama bagi masyarakat di daerah-daerah yang hingga kini masih berada dalam periode musim hujan.
Apalagi, lanjut dia, jika ingin melakukan kegiatan di alam bebas contohnya panjat tebing akan cukup berisiko dilakukan saat musim penghujan sebab medan yang dilalui licin sehingga berpotensi terjadi kecelakaan.
BACA JUGA:
Begitu pula dengan kegiatan susur gua juga diharapkan kepada masyarakat serta para pecinta alam untuk menunda agendanya sementara waktu terutama di daerah-daerah yang masih terdampak musim penghujan.
Karena, ujar dia, sungai-sungai bawah tanah akan mengalami peningkatan muka air yang signifikan saat musim penghujan sehingga kegiatan susur gua cukup berisiko.
Hal ini juga terkait adanya tiga orang mahasiswa yang tewas saat melakukan susur gua di Kampung Tanah Bereum, Desa Taman Sari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang pada Minggu 22 Desember 2019.
Berdasarkan koordinasi BNPB dengan BMKG, musim hujan diperkirakan masih terjadi di sejumlah daerah terutama Pulau Sumatera dan Jawa hingga April 2020. "Untuk Pulau Sumatera sudah terjadi sejak satu bulan terakhir, sedangkan Jawa baru memasuki musim penghujan," katanya.