SOLO - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Surakarta mencatat kenaikan kasus penderita HIV/AIDS hingga lebih dari 10 persen selama beberapa bulan terakhir. Peningkatan ini dilihat dari jumlah pasien yang berobat ke fasilitas kesehatan.
Anggota Tim Advokasi KPA Kota Surakarta Tri Wahyudi mengatakan, kasus di daerah itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Kalau data terbaru ada sebanyak 962 orang untuk Kota Solo, itu kumulatif. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 184 orang dari rentang Januari-Oktober," katanya saat peringatan Hari AIDS Sedunia di Yayasan Lentera Solo dikutip dari Antara, Rabu, 1 Desember.
Berdasarkan estimasi data dari pusat perkiraannya ada sebanyak 2.636 kasus HIV/AIDS di kota yang dipimpin Gibran Rakabuming ini.
"Padahal baru ditemukan sebanyak 962 kasus, ini kan selisihnya cukup tinggi. Makanya masyarakat kami berikan informasi agar dia sadar berperilaku aman, melakukan proses pencegahan terutama dengan perilaku risiko," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris KPA Kota Surakarta Widy Srihanto mengatakan dari data orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terjadi kenaikan yang signifikan di kawasan Soloraya.
"Dari Soloraya yang berobat di Kota Solo tercatat 4.546 orang, di Solo sendiri ada 962 orang. Mengapa ini naik, ya memang karena kasusnya yang mau berobat atau data dari laporan dari faskes yang menangani pengobatan," katanya.
Ia mengatakan yang masih menjadi masalah adalah ODHA tersebut memutuskan untuk berhenti berobat.
BACA JUGA:
"Mereka dicari nggak ada, lolos 'follow up'. Ini tugas kami, orang yang peduli AIDS (untuk mencari ODHA, red.). Kami juga memberdayakan (orang yang peduli dengan penderita AIDS, red.) untuk memberikan pendampingan dalam berobat, karena yang bahaya kelihatannya sehat tetapi kadang bawa virus HIV," katanya.
Terkait dengan kenaikan kasus tersebut, menurut dia, pemerintah harus berupaya menekannya dengan mengimbau ODHA untuk aktif berobat.
"Kalau sudah mau berobat agar konsisten, katanya kalau sembuh itu sulit, tetapi minimal dengan minum obat kan virus tidak berkembang," katanya. Untuk menurunkan angka paparan, katanya, dengan mengimbau masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.