Jenazah Driver Ojol Korban Mutilasi di Bekasi Sudah Dipulangkan dari RS Polri
ILUSTRASI

Bagikan:

JAKARTA – Selesai diperiksa tim dokter Rumah Sakit Polri, jenazah RS, korban mutilasi di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, keluar dari ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Pemeriksaan secara medis dianggap selesai, dan segera diserahkan ke pihak keluarga, Selasa 30 November, sekitar pukul 16.38 WIB.

Sebelum dimakamkan, potongan tubuh driver ojek online (ojol) itu terlebih dahulu dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari pemakaman umum di Bekasi. Jenazah diterima pihak keluarga.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, jumlah potongan tubuh yang ditemukan ada 10. Zulpan menegaskan, kasus tersebut jelas merupakan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh tiga orang pelaku, yakni FM (20), MAP (29) dan ER. Ketiganya sudah ditangkap di waktu dan lokasi yang berbeda.

Zulpan juga mengungkapkan, motif pembunuhan tersebut adalah sakit hati. RS disebut pernah menghina, bahkan mencabuli istri para pelaku.

Sementara itu Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, ketiga pelaku dan korban saling mengenal satu sama lain. Keempatnya memiliki hubungan yang cukup dekat layaknya keluarga.

"Hubungan tiga tersangka dan korban pertemanannya sudah lama sekali. Mereka sudah seperti saudara," terang Hendra.

"Cuma memang ada perselisihan. Perselisihan ini sudah sering kali terjadi, dan kini berakhir dengan pembunuhan," sambungnya.

Para pelaku, lanjut Hendra, gelap mata merencanakan aksi pembunuhan terhadap RS. Pelaku FM sakit hati karena dia dan istrinya pernah dihina oleh korban. Sementara MAP, sakit hati setelah mengetahui istrinya pernah dicabuli oleh RS.

Untuk mengeksekusi korban, ketiga pelaku mengajak korban untuk mengonsumsi narkotika bersama-sama. Setelah korban tertidur, pelaku langsung membunuhnya menggunakan golok yang telah disiapkan.

Para pelaku memilih memutilasi jenazah korban setelah dibunuh, lalu membuangnya di tiga lokasi terpisah, untuk menghilangkan jejak. Jenazah korban dibagi menjadi beberapa bagian dan dibuang di tiga lokasi berbeda tak jauh dari tempat eksekusi.

Setelah polisi bergerak melakukan penyelidikan, kasus ini dapat terungkap kurang lebih delapan jam setelah kejadian.