JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Senin 10 Agustus. Pantauan VOI pada pukul 09.02, IHSG bergerak melemah tipis 0,03 persen atau 1,75 poin ke level 5.142,14.
Membuka perdagangan, 163 saham menguat, 61 saham melemah, dan 116 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 271,29 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp190,45 miliar.
IHSG diprediksi turun pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks hari ini mengikuti tren sepanjang pekan lalu yang turun 0,11 persen menjadi 5.143,89.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai IHSG sepanjang pekan ini bakal bergerak konsolidasi melemah dengan area support di rentang 4.982 hingga 5.233. Sedangkan resistance di rentang 5.200 hingga 5.250.
Beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini di antaranya kekhawatiran investor terhadap gelombang kedua COVID-19. Hal itu dipicu oleh lonjakan kasus di Amerika Serikat (AS), negara-negara di Afrika, dan Amerika Latin.
"Kekhawatiran lebih ke potensi ganguan pemulihan ekonomi akibat pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus," kata Hans.
Sentimen negatif lainnya berasal dari konflik China dengan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump telah melarang negaranya bertransaksi dengan dua raksasa teknologi Tiongkok, yaitu ByteDance dan Tencent selama 45 hari.
ByteDance merupakan perusahaan yang menciptakan aplikasi Tik Tok dan Tencent yang membuat aplikasi WeChat. “Pasar khawatir bila Tiongkok membalas dengan memblokir aplikasi dari AS seperti Apple atau Microsoft,” ujarnya.
Analis Binaartha Sekuritas Indonesia M Nafan Aji Gusta Utama juga menilai IHSG akan bergerak turun. Hal itu berdasarkan analisis secara teknikal di mana IHSG berpotensi menuju ke area support terdekat.
"Support dan resistance berada pada 5097.14 maupun 5233.17," ujar Nafan.
Nafan pun merekomendasikan sejumlah saham, di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (Best), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS).