IHSG Dibuka Menguat 1,11 Persen, Analis Rekomendasikan Saham-Saham BUMN
Gedung Bursa Efek Indonesia. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini. IHSG Senin 14 September dibuka menguat 1,11 persen atau 55,46 poin ke level 5.072,17.

Membuka perdagangan, 111 saham menguat, 16 saham melemah, dan 46 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 88,46 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp117,05 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang untuk menuju target resistance terdekat di level 5.097, setelah akhir pekan kemarin mampu berbalik ke zona hijau dengan penguatan sebesar 2,56 persen menjadi 5.016.

"Secara teknikal, mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat," kata Nafan dalam risetnya.

Menurutnya, IHSG memiliki level support pertama dan kedua di posisi 4.778 dan 4.865. Sedangkan target resistance pertama berada di level 5.097 dan resistance kedua di 5.172.

Dengan demikian, jelas dia, potensi penguatan lanjutan pada laju IHSG awal pekan ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sementara itu, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini masih dibayangi sejumlah sentimen negatif, sehingga laju indeks akan bergerak terbatas di kisaran 4.711-5.088.

Lebih lanjut William menyebutkan, pola kenaikan IHSG yang terjadi akhir pekan lalu masih bersifat technical rebound, lantaran besarnya tekanan yang terjadi pada transaksi sebelumnya.

"Pergerakan IHSG pada hari ini akan dibayangi fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas. Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang yang cukup terbatas," ucap William.