JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) buka suara soal masalah cekcok anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dengan Anggiat Pasaribu, yang mengaku dari keluarga jenderal bintang tiga.
Pasalnya, PKS disinggung oleh salah satu pakar hukum yang menyebut Anggiat tengah 'sial' lantaran menghadapi Arteria dari PDIP. Akan laik cerita jika Arteria dari PKS atau Demokrat maka respons atas masalah ini tidak bergerak cepat.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, siapapun masyarakat Indonesia sama dimata hukum. Tidak harus berlatar belakang dari partai penguasa atau oposisi.
"Mestinya semua diproses dengan baik. Yang tidak boleh karena menyangkut elit baru semua sibuk. Rakyat yang mesti didahulukan, bukan elite," kata Mardani, Rabu, 25 November.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut berkomentar soal berita heboh wanita mengaku anak jenderal bintang tiga yang adu mulut dengan ibunda Arteria Dahlan.
Menurut Refly, si wanita yang belakangan diketahui bernama Anggita Pasaribu ini tengah sial karena yang dihadapi adalah orang tua dari anggota Komisi III DPR yang juga berasal dari partai pemenang pemilu, PDIP.
"Jadi wanita ini pastinya lagi sial karena yang dihadapinya adalah anggota DPR yang kebetulan dari the ruling party," jelas Refly Harun dilansir VOI lewat kanal Youtube @Refly Harun, Rabu, 24 November.
Jelas saja, karena berasal dari the rulling party, proses dari kasus ini berjalan cepat. Beda soal kalau Arteria berasal dari PKS atau Demokrat. "Ini the ruling party, prosesnya cepat apalagi sosok Arteria adalah sosok kontroversial, banyak memunculkan hal-hal kontroversial sehingga tidak heran banyak juga orang yang tidak terlalu peduli. Kalau anggota DPR yang bukan dari the ruling party misalnya PKS atau Demokrat, enggak tahu saya gimana ceritanya," sindir Refly.