JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, empat orang meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Desa Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Empat warganya meninggal dunia. Satu warga mengalami luka-luka," ujar Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu, 20 November.
Berdasarkan informasi, tiga orang yang meninggal adalah Partini (38), Bunga (16), Fino (11), mereka merupakan anggota keluarga. Sedangkan, seorang lainnya bernama Andriyani Erowati yang merupakan bidan.
BACA JUGA:
Saat ini, jenazah keempat korban jiwa dari bencana yang terjadi pada Jumat, 19 November telah dievakuasi. Sedangkan, warga sekitar lainnya telah diungsikan.
"Warga selamat mengungsi sementara waktu di Kantor Kecamatan Pagentan," kata Abdul.
Di sisi lain, bencana tanah longsor itupun menyebabkan dua rumah warga rusak berat. Sehingga, tim gabungan pun sedang melakukan pembersihan akibat bencana tersebut.
"Untuk pembersihan material longsor, BPBD bersama dinas terkait menurunkan alat berat di lokasi kejadian," tandas Abdul.
Tanah longsor terjadi setelah hujan lebat yang disertai angin mengguyur wilayah Banjarnegara pada Jumat Malam. BPBD Kabupaten Banjarnegara melaporkan kondisi hujan menyebabkan tebing setinggi 25 meter longsor dan menimpa dua rumah warga yang berada di bawahnya.
Kecamatan Banjarnegara termasuk wilayah rawan longsor. Kajian inaRISK menyebutkan wilayah tersebut berada pada bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 20 kecamatan, termasuk Pagentan, merupakan sejumlah wilayah dengan potensi bahaya tersebut.