MANADO - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan menjaga kerukunan antarumat beragama merupakan upaya yang tidak mudah dan tidak murah untuk dilakukan. Alhasil, pemerintah daerah harus memperkuat peran dan fungsi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Hal itu disampaikan Wapres secara langsung kepada Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey saat membuka Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi Nasional ke-VI FKUB di Sulawesi Utara, Jumat, 19 November.
“Pak Gubernur, FKUB ini harus kita jaga, kita pelihara. pemerintah bertekad untuk terus menguatkan dan saya tahu bahwa FKUB menjaga kerukunan itu tidak mudah dan tidak murah. Tidak mudah artinya cukup berat,” kata Wapres dilansir dari Antara.
Karena tidak mudah, untuk menjaga kerukunan antarumat beragama tersebut memerlukan kerja sama dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk memperkuat FKUB.
Sementara terkait ketidakmurahan tersebut, Wapres meminta seluruh pemda untuk menyediakan anggaran yang mencukupi bagi kegiatan FKUB.
“Oleh karena itu, saya mengusulkan supaya semua pemda menganggarkan yang cukup untuk membiayai FKUB, karena memang tidak mudah dan tidak murah. Sebab kerukunan itu sangat mahal,” tegasnya.
Merawat kerukunan di daerah menjadi tugas penting bagi FKUB untuk mewujudkan stabilitas kerukunan nasional yang melibatkan antarumat beragama sebagai unsur utama. Karena itu, Wapres Ma'ruf mengapresiasi kinerja FKUB yang tidak hanya bertugas menjaga kerukunan antarumat beragama, namun terlibat dalam penyelesaian konflik politik di masyarakat.
“Saya mendengar bahwa FKUB itu begitu besar perannya, tidak hanya bisa menyelesaikan kemungkinan terjadinya perselisihan agama, tapi di beberapa daerah mampu menyelesaikan konflik atau perselisihan pilkada, dimana FKUB mampu menyelesaikan permusuhan,” kata Wapres.
BACA JUGA:
Sementara itu, Gubernur Olly Dondokambey mengatakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara selalu mengutamakan aspek kerukunan dalam pembangunan daerah.
“Pemprov Sulut menyadari dan selalu mengedepankan aspek kerukunan dalam mengiringi pembangunan dan kemajuan daerah,” katanya.
FKUB turut berperan dalam penanggulangan pandemi COVID-19 di Sulawesi Utara hingga kini angka kasus aktif di daerah tersebut menurun, papar dia.
“Berkat dukungan semua pihak, FKUB dan pimpinan-pimpinan agama, kondisi pandemi di Sulawesi Utara kian hari kian membaik. Pelandaian kasus aktif terus terjadi, hingga kini kasus aktif yang masih dirawat tinggal 40 kasus,” ujar Olly.