Ikut Panen Bersama Petani di Banyuwangi, Puan Maharani Ingin Pertanian Jadi Agrowisata
Ketua DPR RI Puan Maharani (Dok Pribadi Puan Maharani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani memanen padi bersama 7 petani perempuan di Dewi Rembang, Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jumat, 12 November. 

Didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Puan berdialog bersama petani mengenai persoalan pertanian di Banyuwangi.

Dia mendorong agar kegiatan pertanian dijadikan sebagai salah satu bentuk pariwisata.

“Sawah di Desa Banjar, Dusun Rembang, kecamatan Licin ini adalah bukti nyata bahwa kegiatan pertanian kita itu memiliki potensi besar untuk dijadikan agrowisata,” ujar Puan dalam keterangannya, Jumat, 12 November.

Sebagai informasi, padi yang ditanam di Dewi Rembang, berjenis inpari 32 (padi hibrida) dengan luas lahan sebesar 3 hektar.

Menurutnya, persawahan di Kecamatan Licin ini memperlihatkan bagaimana proses mengolah tanah hingga panen bisa menjadi atraksi wisata yang bagus. Karenanya, Puan juga mendorong pertanian di daerah lain agar bisa menjadikan kegiatan tani di Licin sebagai contoh.

“Agrowisata seperti ini bisa menjadi keunggulan pariwisata Indonesia karena kita memilki banyak lahan pertanian dan perkebunan,” kata Puan.

Mantan Menko PMK itu juga memuji masyarakat Banyuwangi yang solid menjadikan kegiatan pertanian sebagai hal membanggakan. Dikatakannya, upaya masyarakat Banyuwangi melestarikan kebudayaan patut diacungi jempol.

“Kegiatan di sini dilakukan dengan semangat gotong royong, kolaborasi dengan petani. Tanam sama-sama, panen sama-sama, produktivitas naik, juga mengangkat tradisi lokal bagaimana membajak tanah, dan menanam. Tapi masyarakat Banyuwangi juga terbuka dengan perkembangan zaman, melakukan pertanian modern menggunakan transplenter rice. Artinya petani di agrowisata bukanlah penonton tapi pelaku,” kata cucu Proklamator RI itu.

Selain memanen, legislator dapil Semarang itu juga memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat Banyuwangi, diantaranya hand tractor, pompa air dan sprayer.

Tak lupa untuk Kelompok Difable, Puan memberikan 50 kursi roda, 25 alat bantu dengar, 10 tongkat elektrik dan sembako yang akan didistribusikan oleh Pemkab Banyuwangi. Puan juga memberi bantuan untuk 3 orang pelajar berupa laptop, tools kit, dan sarana video kreatif.

Tak hanya itu, sebanyak 215 paket diberikan sebagai santunan untuk janda-janda dan 200 anak yatim-piatu korban COVID-19 yang dilakukan secara simbolis.

“Semoga sedikit bantuan ini dapat meringankan beban warga. Kehadiran saya di sini pun sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat. Apabila ada permasalahan, kami akan bantu mencarikan solusinya,” tutup Puan.