JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau lahan pertanian singkong di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Puan ikut menanam singkong bersama 30 petani Desa Ujung Gunung Udik, Kecamatan Menggala.
Saat menanam singkong, Rabu 24 Agustus, Puan diapit petani bernama Niluh dan Adi. Keduanya mengajari Puan tata cara menaman singkong.
“Nanam singkong ternyata tidak mudah ya. Kelihatannya mudah. Tapi harus dilihat di batang bibit, ada matanya tidak,” kata Puan seperti dalam keterangan tertulisnya.
Singkong yang ditanam Puan adalah varietas sekoci, singkong jenis untuk industri. Singkong tersebut akan siap panen dalam 7 bulan untuk diolah di pabrik tepung tapioka.
Selain menanam singkong bersama petani, Puan datang untuk mendengar permasalahan mereka khususnya petani singkong. Pertanian merupakan penyumbang perekonomian terbesar di Tulang Bawang.
"Kesulitan kami soal pupuk. Subsidi sudah dihilangkan. Sekarang kami pakai pupuk organik yaitu kotoran kambing. Kami butuh alat pemecah kotoran kambing karena ada yang jual pupuk kambing tapi Rp 30 per kg,” ungkap petani Adi.
Menurut Adi, warga juga lebih memilih menggunakan pupuk subsidi karena hasil singkong lebih gede dan cepat tumbuh. Petani juga mengeluhkan harga jual singkong yang rendah.
Mendengar keluhan warga, Puan meminta Komisi pertanian dari Sudin dan Dirjen Tanaman Pangan setempat untuk ikut berdialog. Sudin menyatakan permasalahan pupuk subsidi sedang dalam pembahasan dan sudah mencapai kesepakatan bahwa peraturan pupuk subsidi untuk petani singkong akan diterbitkan kembali.
BACA JUGA:
“Kapan targetnya?” tanya Puan.
“Bulan September, Bu Ketua,” jawab Irjen.
“Baik, saya akan kawal,” tegas Puan.
Ratusan petani singkong yang hadir di lokasi lalu bertepuk tangan mendengar kabar subsidi pupuk akan diadakan kembali.
"Ini solusi yang kami tunggu-tunggu. Mbak Puan datang bawa solusi," tutur Adi.
Puan pun berpesan agar petani saling ber gotong royong dan jangan saling bermusuhan.
“Ini kan campur-campur ada Jawa, Palembang, Batak, Bali. Jangan sampai soal lahan dan lain-lain jangan bermusuhan. Di sini seperti keluarga besar, saya bahagia. Saya merasa seperti di Indonesia. Jadi tolong jaga Indonesia,” jelas perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI itu.
“Pertanian adalah hidup matinya sebuah bangsa. Sebagai Ketua DPR RI, saya akan memperjuangkan aspirasi Bapak/Ibu sekalian di DPR RI agar diperjuangkan di komisi terkait,” imbuh Puan.
Menurut mantan Menko PMK itu, DPR sangat memperhatikan kesejahteraan petani. Puan menyebut jika pertanian maju berarti petani petaninya pun ikut sejahtera.
“Indonesia memerlukan regenerasi petani. Anak muda jangan sampai tidak mau jadi petani,” sebutnya.
Usai menaman singkong, Puan meninjau Lapang Budidaya Perikanan di Gedung Graha Adora, Kec. Rajabasa, Kabupaten Pesawaran. Ia juga sekaligus memberi bantuan ikan segar kepada pembudidaya.
Dialog bersama pembudidaya di lokasi ini pun diwarnai dukungan untuk Puan. Banyak masyarakat yang hadir menyatakan dukungannya agar Puan menjadi presiden.
“Puan presiden, Puan presiden,” teriak warga.
Salah seorang warga bernama Cipto juga menyampaikan harapannya dalam sesi dialog.
“Saya ingin ada pemimpin yang kuat dan kompeten agar Indonesia pulih segera,” ujar Cipto.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona yang menjadi moderator dialog pun memberi pertanyaan kepada Cipto.
“Maksudnya sosok pemimpin seperti siapa? Apa mbak Puan masuk kriteria?” tanyanya.
“Iya, saya ingin Mbak Puan memimpin Indonesia,” jawab Cipto.