PKS DKI Ngotot Anies Jadi Capres, Cawapresnya Tergantung Kesepakatan Koalisi
Ilustrasi kampanye yang dilakukan PKS pada Pemilu 2019. (Antara-Ampelsa)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyebut partainya kukuh mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Hal ini diperkuat dengan hadirnya Anies dalam acara jalan sehat yang digelar PKS pada Minggu, 21 Agustus. Saat itu, kader partai berlambang bulan sabit mengapit untaian padi yang hadir menyoraki Anies dengan sebutan presiden.

"Kita menangkap usulan dari bawah, dari kader, dari masyarakat, dan memang salah satu yang paling kuat adalah nama Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden yang bisa diusung oleh PKS," kata Taufik saat dihubungi, Rabu, 24 Agustus.

Keinginan mengusung Anies sebagai capres pada kontestasi politik selanjutnya ini, menurut Taufik, sejalan dengan sikap politik PKS dalam Pilkada DKI 2017 lalu. Taufik mengklaim, kinerja Anies selama di Jakarta tampak baik dan layak diteruskan pada skala nasional.

"Kan kita yang mendukung, yang menyokong beliau di tahun 2017 sebagai gubernur dan kita nilai cukup berhasil Anies Baswedan membawa Jakarta ke arah perubahan yang lebih baik," ujar Taufik.

Sementara, terkait tokoh yang akan diusung sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies, Taufik mengaku pihaknya berharap bisa diisi oleh kader internal PKS sendiri.

Hanya saja, hal itu belum tentu dapat terjadi. Mengingat, PKS membutuhkan partai lain untuk berkoalisi sehingga memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen kursi parlemen.

Sementara, Taufik menyadari belum tentu partai lain yang berkoalisi menghendaki cawapres dari kader partai berlambang padi dan bulan sabit tersebut.

"Untuk wakilnya Pak Anies, kalau secara ego partai, ya tentunya maunya memang RI 2 dari PKS. Tapi, tentu kita harus melihat keadaan realitas politik yang ada," ujar Taufik.

"Saat ini kan tidak bisa mencalonkan sendirian, tidak cukup 20 persen. Jadi, kemungkinan nanti kalau misalnya ada teman koalisi untuk mencapreskan Anies Baswedan, maka kita ngobrol dulu dengan teman-teman (partai lain)," tandasnya.