Muncul Relawan PCR, JoMan: Kita Tak Dukung Menteri yang Bermasalah
Ilustrasi pemilihan (Photo by Arnaud Jaegers on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Relawan Jokowi Mania (JoMan) meminta kelompok relawan dan masyarakat mewaspadai munculnya gerakan relawan pro menteri bermasalah. JoMaan menilai, gerakan tersebut adalah manuver untuk memecah belah pendukung Jokowi.

Ketua JoMan Imanuel Ebenezer, menyatakan munculnya relawan tersebut adalah ancaman polarisasi yang jelas sebagai sebuah desain politik.

"Kita ini semua, termasuk JoMan adalah penyokong presiden. Jadi tak perlu kita mendukung menteri yang bermasalah," ujar Imanuel dalam keterangannya, Kamis, 11 November.

Noel, sapaannya, meminta seluruh relawan untuk bersatu sekaligus mengimbau agar jangan ada lagi dukungan-dukungan terhadap menteri yang tidak berpihak untuk kepentingan masyarakat.

Menurut Noel, waktu pemerintahan Jokowi tinggal 3 tahun lagi. Karenanya, kata dia, tugas relawan adalah memastikan mengawal kebijakan Jokowi pro rakyat mengubah Indonesia menjadi lebih baik

"Jadi menteri-menteri yang kerjanya tidak baik, wajib dikritisi. Apalagi yang bermasalah dalam sejumlah kebijakannya yang hanya menguntungkan kelompok mereka," tegas Noel.

Aktivis 98 ini mengungkapkan tugas relawan adalah oposisi menteri atau watch dogs mengkritisi kebijakan menteri yang tak melaksanakan arah perintah presiden.

"Jadi kita bukan malah membela menteri untuk kepentingan instan. Kita relawan Jokowi bukan pro menteri," katanya.

Noel pun mendorong agar menteri bermasalah direshuffle atau dicopot dari jabatannya.

Sebelumnya, Relawan Pendukung Cinta Republik (PCR) mendeklarasikan dukungan untuk Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Padahal, keduanya diisukan terlibat dalam bisnis pengadaan PCR.