JAKARTA - Firli Bahuri resmi menjabat sebagai Ketua KPK untuk periode 2019-2023. Dalam sambutan pertamanya, Firli mengumumkan kabar kenaikan gaji dan tunjangan untuk seluruh pegawai KPK. Kabar yang seharusnya amat menyenangkan itu justru disambut sepi.
Pernyataan itu disampaikan Firli usai serah terima jabatan secara simbolis. Pantauan VOI, tak ada satu pun pegawai KPK yang menyambut pernyataan Firli. Tepuk tangan pun tidak.
Awalnya, Firli menjelaskan, meski pegawai KPK akan alih status kepegawaian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) namun dia meminta agar take home pay atau gaji yang dibawa pulang oleh pegawai tak berkurang atau malah bertambah lewat sejumlah tunjangan termasuk tunjangan risiko.
Ketua KPK yang baru dilantik ini bahkan menganalogikan pegawai KPK seperti pesawat terbang. "Kalau gaji naik, itu sama dengan pesawat, Pak," kata dia di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Desember.
Firli bertutur, kenaikan gaji itu sudah ia bicarakan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran Dewan Pengawas KPK. "Saat pesawat naik, semua menikmati. Tapi, (saat) pesawat turun, saatnya untuk berhenti. Itu lah kalau gaji pegawai KPK naik pasti ada kegaduhan. Tapi kalau gaji turun akan terjadi kekacauan," kata Firli.
Tak adanya respons dari para pegawai KPK membuat suasana sempat canggung. "Kok tidak ada yang tepuk tangan?" tanya Firli mencoba memecah keheningan. Barulah setelahnya sejumlah pegawai KPK kemudian bertepuk tangan.
Komisaris Jenderal Polisi itu mengatakan, dia tak berusaha menjanjikan kenaikan gaji di hadapan para pegawainya itu. Namun, hal ini sudah dia sampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Tjahjo Kumolo dan disambut cukup baik.
Sebelumnya, Jokowi telah melantik lima pimpinan KPK baru periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta. Mereka adalah Ketua KPK Firli Bahuri dan empat Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango dan Lili Pintauli Siregar.
Selain itu, untuk pertama kalinya, Jokowi juga melantik Dewan Pengawas KPK. Mereka adalah mantan hakim MK Harjono, Tumpak Hatotangan Panggabean mantan pimpinan KPK, Artidjo Alkostar mantan hakim agung, Albertina Ho Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang, dan Syamsuddin Haris Peneliti LIPI.